Mohon tunggu...
Zidni RizkyRahmatullah
Zidni RizkyRahmatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa film televisi yang tengah konsentrasi dalam pencarian data dalam pemenuhan film dokumenter

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisa Kasus Mitos Rumah Tusuk Sate

8 November 2022   09:41 Diperbarui: 8 November 2022   09:57 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Google Photo

Rumah Tusuk Sate merupakan posisi rumah yang berada lurus tepat dari sebuah pertigaan jalan raya. Posisi rumah ini kerap ditemui dan tidak asing, namun banyak sekali mitos dan fakta yang menyebutkan bahwa rumah dengan posisi tusuk sate kerap membawa kesialan dalam rumah tangga, kesehatan, rezeki dan lain lain.

1. Sering membawa penyakit

Mitosnya mengatakan bahwa rumah dengan posisi tusuk sate sangat rawan bagi penghuninya dalam segi kesehatan. Penjelasan ini bukan lagi mitos mengingat posisi rumah tersebut adalah posisi yang paling banyak mendapat spotlite lalu lintas, getaran yang dihasilkan kendaraan, buangan asap atau polusi kendaran, dan hembusan angin. Hal tersebut akan mengganggu sistem pernafasan juga sistem istirahat yang kurang maksimal. Maka seringkali orang yang tinggal di rumah dengan posisi tusuk sate mendapatkan penyakit.

2. Kurang Harmonis dalam rumah tangga

Dari penjelasan  sebab sebab poin satu sudah terdapat kaitan untuk penjelasan mitos harmonis dalam rumah tangga. Posisi rumah tusuk sate merupakan rumah yang tidak tenang akibat aktivitas sehari hari lalu lintas, kondusivitas yang minim tidak hanya memengaruhi kesehatan saja, tapi memengaruhi psikologis juga. Secara ekologis, posisi tersebut akan mendapatkan hawa yang leih panas dibanding posisi rumah lainnya. 

Studi kasus yang sudah terkenal adalah watak orang yang hidup di kota Urban seperti Jakarta, Bekasi, Depok bahkan Jalur Pantura  memiliki watak yang lebih keras dibanding orang yang tinggal di pedesaan dimana tempat tersebut masih asri dan ramah polusi. Oleh sebab itu rumah dengan posisi tusuk sate jika dibilang kurang harmonis untuk kehidupan rumah tangga adalah faktor ekologis yang mempengaruhi psikologi manusia.

3. Kerap Merugi dan Berhantu

Mitos paling sering terdengar adalah mitos perihal rugi dan berhantu. Mari kita telaah !.

Rumah dengan posisi tusuk sate berada di penghujung pertigaan, Jasa Marga mencatatkan kasus kecelakaan yang terjadi di posisi pertigaan mencapai 23,7% dari total kecelakaan sepanjang tahun 2018. dengan angka yang cukup besar tersebut tentunya menelan banyak korban jiwa, mengerikan bukan?, penjelasan sederhana bukan?.

Diluar dari laka lantas, posisi rumah tusuk sate adalah hunian yang paling besar resiko menerima dampak dari laka lantas, dengan artian, rumah yang berada disana akan mengalami dampak secara langsung akibat laka lantas berupa kerusakan properti, dengan artian akan lebih beresiko memperbaiki rumah tersebut secara berkala. Bahkan jika tidak terjadi kecelakaan pun, getaran kendaraan kan memengaruhi struktur bangunan.

Dari Kedua hal diatas saja sudah terjelaskan kenapa merugi dan kenapa diyakini berhantu. Yang pertama karena dampak laka lantas dan lalu lintas itu sendiri, yang kedua karena pasca trauma dari sebuah laka lantas dimana negara +62 tercinta kita masih kental dengan mengaitkan segala sesuatu dengan mistis.

4. Sempit Pintu Rezeki

Untuk penjelasan mitos nomor 4 adalah cukup dengan membaca poin mitos nomor 1, 2, dan 3 secara logis dari sudut pandang ekonomis. Betapa semua mitos nya merugi secara  finansial, kesehatan dan psikologis dengan asumsi meluruskannya adalah dengan mengeluarkan uang lebih. Karena mengeluarkan uang lebih itulah tabungan penghuni rumah posisi tusuk sate selalu habis, masih mending kalau keturunan Bill Gates yang banyak duit. 

Resolusi

Mengingat begitu besar resiko yang diterima oleh penghuni rumah tusuk sate, maka manajemen pengembangan proyek infrastruktur hunian kini melarang pembangunan properti huni di posisi tusuk sate. Proyek juga males rugi dan boncos nalangin dana garansi sama asuransi properti kali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun