H. Hasyim Asy’ari menyebutkan sepuluh etika yang harus dipenuhi oleh murid dalam proses belajar, yaitu: pertama, membersihkan hati dari gangguan keimanan dan keduniawian; kedua, membersihkan niat; ketiga, tidak menunda kesempatan belajar; keempat, bersabar dan qonaah terhadap pemberian dan cobaan; kelima, pandai mengatur waktu; keenam, menyederhanakan makan dan minum; ketujuh, bersikap hati-hati atau wara; kedelapan, menghindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan kemalasan yang akhirnya menumbuhkan kebodohan; kesembilan, menyediakan waktu tidur yang cukup tanpa merusak kesehatan; dan kesepuluh, meninggalkan hal-hal yang kurang bermanfaat bagi perkembangan diri.
Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik di tingkat pendidikan anak usia dini, pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Kemendikbud, 2005).Â
Guru atau pendidik memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran, yang sangat dipengaruhi oleh cara atau etika guru dalam menyampaikan materi pelajaran.Â
KH. Hasyim Asy’ari, yang dikutip oleh Nizar (2010, hal. 342), mengemukakan bahwa seorang guru hendaknya memperhatikan berbagai etika dalam mengajar, seperti mensucikan diri, berpakaian sopan, berniat ibadah, menyampaikan ajaran Allah, dan lainnya. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga perilaku guru agar tetap sopan, ramah, tegas, dan tidak sombong, serta menciptakan suasana belajar yang tenang, efektif, dan efisien.
Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari tentang etika mengajar ini bisa dianggap sebagai suatu bentuk manajemen, strategi, metode, atau teknik dalam proses belajar mengajar, karena gagasan yang ditawarkan sangat praktis. Pendapat ini sejalan dengan pandangan Wina Sanjaya yang menyatakan bahwa pengelolaan kelas sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien (Sanjaya, 2008).Â
Selain itu, menurut Syaiful Bahri Djamarah, kegiatan belajar mengajar yang mencakup bahan pelajaran, alat, metode, sumber, dan evaluasi merupakan inti dari proses pembelajaran yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H