Mohon tunggu...
Zidna Salma
Zidna Salma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Karakter Siswa SD Melalui Pembelajaran IPS yang Bermuatan Nilai-Nilai Kewarganegaraan

1 Juli 2024   22:20 Diperbarui: 3 Juli 2024   13:33 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karakter berasal dari bahasa Yunani charassein dan kharax berarti "ukiran" atau "alat untuk membuat." Pada abad keempat belas, kata ini sering digunakan lagi dalam bahasa Prancis. "karakter," dan kemudian "karakter" dalam bahasa Inggris. sebelum berubah menjadi "tokoh" Indonesia. Afandi (2011) menyatakan bahwa istilah "kepribadian" menggambarkan karakter, sikap, dan watak individu, yang dibentuk oleh internalisasi yang membentuk dasar sudut pandang dan cara berpikir mereka. Karakter ditunjukkan oleh teman sebaya, keluarga, masyarakat, dan lingkungan pendidikan.

Ajaran Pendidikan nilai, moral, dan karakter merupakan beberapa cara agar pendidikan karakter dapat dikonseptualisasikan (Zuchdi, 2008). Pendidikan karakter sangat penting dan diperlukan sebagai "Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat," menurut Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Berusaha untuk mengembangkan potensi siswa untuk menjadi manusia yang percaya dan takut akan Tuhan Yang Maha Esa, serta orang-orang yang berakhlak mulia, kesehatan yang baik, pengetahuan, kemampuan, kreativitas, kemandirian, dan tanggung jawab sebagai warga negara yang demokratis.

Diajarkan kepada anak-anak bahwa pendidikan karakter itu penting (Ainia, 2020). Untuk menjamin integritas belajar dan mencapai semua tujuan dari perspektif kognitif dan psikomotorik, sangat penting bahwa kepribadian siswa diarahkan dan dikelola untuk memenuhi harapan. Memang, menurut Gross, "pendidikan Ilmu sosial yang diajarkan di kelas membantu siswa menjadi anggota masyarakat demokratis yang berfungsi dengan baik (Darmadi, 2007).

B. Integrasi Nilai Kewarganegaraan dalam IPS  

Pendidikan nilai-nilai karakter IPS dapat diterapkan pada pembelajaran dalam kurikulum otonom dengan menambahkannya ke RPP yang telah ditetapkan sebelumnya oleh guru. Penggabungan rencana pelajaran pendidikan karakter juga telah dimodifikasi dengan konten yang tercakup dalam kelas IPS. Guru bebas menggunakan kreativitas mereka untuk membuat pelajaran yang menarik bagi siswa mereka. Menurut Sanra (2022), guru dan siswa bebas bereksperimen dan belajar kreatif dalam setiap kegiatan pembelajaran ketika menggunakan kurikulum merdeka belajar. Agar pembelajaran dapat terjadi secara efektif, guru harus mengetahui sifat muridnya dan memberikan contoh yang baik bagi mereka ketika menerapkan pendidikan karakter dalam pelajaran IPS di bawah kurikulum Merdeka (Wann Nurdiana, 2023).

Pendidikan karakter dan pendidikan IPS sebenarnya saling terkait erat. Selain memberikan pengetahuan belajar IPS pada dasarnya mengajarkan bagaimana terlibat dengan masyarakat. Pedagogi sosial melihat kehidupan individu, dan pendidikan karakter berbicara tentang bagaimana anak-anak berperilaku dalam situasi sehari-hari. Salah satu tujuan pembelajaran yang sejalan dengan pendidikan karakter adalah pembelajaran IPS. Tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk memberikan siswa kesadaran sosial dan informasi yang mereka butuhkan untuk tumbuh menjadi warga negara yang layak yang dapat mendukung orang lain dan diri mereka sendiri.

Kemampuan kerjasama dan komunikasi dalam IPS Pembelajaran dapat dicapai melalui pelaksanaan kegiatan pendidikan meliputi diskusi, presentasi, dan pembelajaran kelompok, yang dapat membantu siswa dalam membina kerjasama dan komunikasi sekaligus mengatasi kesulitan (problem solving) yang sedang dipelajari. Melalui pendekatan ini, anak-anak dapat mengembangkan kemampuan mereka untuk mendengarkan dengan saksama, menghormati sudut pandang orang lain, dan menghargai kontribusi setiap orang (Tripusa dkk, 2019).

Siswa yang belajar IPS akan paham prinsip-prinsip demokrasi dan keterlibatan sipil. Struktur politik, hak dan tanggung jawab warga negara, dan proses pendidikan semuanya akan ditanggung untuk siswa. Melalui proses ini, siswa akan lebih menghargai nilai demokrasi, menghormati hak asasi manusia, dan mengambil bagian dalam pembangunan sosial. Abdi (2020) menemukan bahwa pengajaran IPS yang berpusat pada nilai-nilai demokrasi dapat mendukung siswa dalam membentuk sikap demokratis, seperti menghargai gagasan orang lain, mendengarkan dengan empati, dan membina kerja sama.

Belajar IPS juga dapat membantu siswa dalam memperoleh keterampilan sipil dan sosial yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari. Siswa akan mendapatkan pengetahuan tentang pembelajaran kooperatif, negosiasi, komunikasi yang efektif, dan pengambilan keputusan yang baik. Mereka akan lebih mampu berkomunikasi dengan orang-orang, memecahkan masalah, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang positif sebagai hasilnya.
Menurut penelitian oleh Harsanti (2016), pembelajaran IPS yang melibatkan siswa dalam kegiatan kooperatif dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial seperti menghormati perspektif orang lain, keterampilan komunikasi, dan kerja tim.

 C. Kendala dan Upaya Peningkatan Pendidikan IPS untuk Pengembangan Karakter Siswa 

Beberapa kendala harus diatasi untuk memaksimalkan pengajaran IPS untuk pengembangan karakter siswa. Hambatan-hambatan ini meliputi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun