Mohon tunggu...
Zidna Khoirozzad
Zidna Khoirozzad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif Profi Teknologi Informasi, UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Perbedaan Metode Double Diamond dan Design Thinking dalam Proses Berinovasi

15 Juni 2024   20:40 Diperbarui: 15 Juni 2024   20:57 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Baik metode Double Diamond maupun Design Thinking memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing yang membuat mereka cocok untuk situasi dan konteks yang berbeda. Double Diamond dengan kerangka kerjanya yang terstruktur dan sistematis sangat ideal untuk proyek yang memerlukan langkah-langkah yang jelas dan terorganisir. Di sisi lain, Design Thinking dengan pendekatan yang berpusat pada pengguna, iteratif, dan kolaboratif sangat cocok untuk menangani masalah kompleks yang memerlukan solusi kreatif dan inovatif.

Pemilihan metode yang tepat bergantung pada kebutuhan spesifik proyek, tim, dan organisasi. Dalam beberapa kasus, menggabungkan elemen-elemen dari kedua pendekatan ini mungkin memberikan hasil yang optimal, menggabungkan struktur dan kejelasan Double Diamond dengan kreativitas dan empati dari Design Thinking.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun