Mohon tunggu...
Zidna Ilma Amalia
Zidna Ilma Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung

Saya suka menulis, mendengarkan musik, menonton film, dan berimajinasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus Penistaan Agama: Konflik antara Kebebasan Beragama dan Nilai Pancasila

21 Desember 2023   19:58 Diperbarui: 21 Desember 2023   20:48 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 ذٰلِكَ جَزَاۤؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوْا وَاتَّخَذُوْٓا اٰيٰتِيْ وَرُسُلِيْ هُزُوًا

"Itulah balasan mereka (berupa neraka) Jahanam karena mereka telah kufur serta menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olokan." (QS. Al-Kahfi:106)

Lalu cara kita menghadapi atau bertemu dengan orang yang melakukan hal demikian, dalam artian mengolok-olok agama (terutama agama islam), maka kita harus menjauh terlebih dahulu jangan berada dalam lingkungan orang yang sedang bersenda gurau dengan menggunakan ayat Allah atau hadist Rasulullah sampai kita tau mereka telah membicarakan hal lain. Seperti hal nya dalam firman Allah SWT.

 وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِى الْكِتٰبِ اَنْ اِذَا سَمِعْتُمْ اٰيٰتِ اللّٰهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَاُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوْا مَعَهُمْ حَتّٰى يَخُوْضُوْا فِيْ حَدِيْثٍ غَيْرِهٖٓ ۖ اِنَّكُمْ اِذًا مِّثْلُهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ جَامِعُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْكٰفِرِيْنَ فِيْ جَهَنَّمَ جَمِيْعًاۙ

"Dan sungguh, Allah telah menurunkan (ketentuan) bagimu di dalam Kitab (Al-Qur'an) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk bersama mereka, sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena (kalau tetap duduk dengan mereka), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka Jahanam." (QS. An-Nisa: 140)

Dengan adanya salah satu kasus yang saya kutip ini, kita dapat menyimpulkan bahwa harmoni antara kebebasan beragama dan nilai Pancasila memerlukan keseimbangan yang cermat. Tantangan penistaan agama menjadi ujian bagi integrasi dan penyelesaiannya memerlukan pendekatan yang adil, seperti penyelidikan, pengadilan, dan penegakan hukuman sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan memahami kompleksitas isu ini, kita dapat menguatkan nilai ketuhanan dan kemanusiaan, serta membangun lingkungan yang lebih inklusif dan toleran.

Penulis pertama: Zidna 'Ilma 'Amalia

Fakultas/Prodi: FKIP/PBSI

Penulis kedua: Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun