Pemikiran Galileo yang mendukung teori heliosentris membuatnya bertentangan dengan Gereja Katolik, yang pada saat itu masih memegang teguh pandangan geosentris. Pada tahun 1616, Gereja melarang ajaran Copernicus, dan Galileo diperintahkan untuk tidak mempromosikan gagasan tersebut.
Namun, pada tahun 1632, ia menerbitkan buku Dialogue Concerning the Two Chief World Systems, yang membela teori heliosentris. Akibatnya, ia diadili oleh Inkuisisi Roma pada tahun 1633 dan dipaksa untuk menyangkal pandangannya. Meskipun dihukum tahanan rumah selama sisa hidupnya, Galileo terus menulis dan mempelajari ilmu pengetahuan hingga wafatnya pada 8 Januari 1642.
Warisan dan Pengaruh
Warisan Galileo tetap hidup hingga hari ini. Ia tidak hanya membantu memajukan astronomi dan fisika, tetapi juga menetapkan standar baru dalam pendekatan ilmiah yang didasarkan pada pengamatan, eksperimen, dan logika. Pada tahun 1992, lebih dari 350 tahun setelah persidangannya, Gereja Katolik mengakui kesalahan dalam mengutuk Galileo.
Galileo adalah simbol keberanian intelektual dan dedikasi terhadap kebenaran. Karyanya menginspirasi generasi ilmuwan, termasuk Isaac Newton, dan mengubah cara manusia memahami tempat mereka di alam semesta. Dengan segala pencapaiannya, Galileo Galilei akan selamanya dikenang sebagai salah satu pilar utama dalam sejarah ilmu pengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H