Mohon tunggu...
Zidan Faizi
Zidan Faizi Mohon Tunggu... Lainnya - Odd Worker

A Full-time Learner- membaca, memahami dan menulis, sesekali berdoa agar senantiasa diperpanjang keberanian dan bijaksana yang dipunya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Transisi Agraria sebagai Pemicu Awal Moda Produksi Kapitalisme

29 Januari 2024   03:40 Diperbarui: 29 Januari 2024   06:33 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam masyarakat feodal taklukan atau di negara-negara pasca Perang Dunia II, RA/LR diimplementasikan untuk memberikan tanah kepada petani penggarap atau yang tidak memiliki tanah. Ini dianggap akan meningkatkan produktivitas tanah dan tenaga kerja, serta mempercepat akumulasi yang diperlukan untuk industrialisasi. Masyarakat di negara-negara yang ingin membangun perekonomian pasca-kolonialisme juga menerapkan RA/LR sebagai strategi pembangunan masyarakat.

Jean-Philippe Colin - Evolution of agrarian structures 
Jean-Philippe Colin - Evolution of agrarian structures 
Proses pengubahan penguasaan tanah melalui RA/LR di beberapa tempat mempercepat perkembangan kapitalisme dengan mengubah penguasaan tanah feodal menjadi properti kapitalistik. Pada gilirannya, ini mendukung pertumbuhan industri nasional yang mendukung pembangunan nasional.

Dengan demikian, transisi agraria menjadi fase awal dari corak produksi kapitalisme. Proses ini melibatkan perubahan dalam hubungan produksi, penguasaan tanah, dan mekanisme pembentukan surplus, yang bersama-sama membentuk fondasi cara produksi kapitalis. Perkembangan ini juga memperlihatkan variasi dalam implementasi dan dampaknya di berbagai konteks sejarah dan geografis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun