Lebih dari 100 jenis wayang tumbuh di seluruh Indonesia. Wayang kulit Purwa berkembang pesat di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Wayang Golek Sunda dikembangkan di Wayang Kulit Parwa, Jawa Barat, Bali. Selain itu wayang juga berkembang di Nusa Tenggara Barat dengan sebutan wayang Sasak, lalu ada Wayang Banjar di Kalimantan Selatan, Wayang Palembang di Sumatera Selatan.Â
Tidak hanya di dalam negeri, Wayang Kulit sudah diakui keberadaannya oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral Intagible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga sejak tanggal 7 November 2003.Â
Tidak hanya di Indonesia, Wayang Kulit sudah di kenal hingga kancah manca negara, bahkan berkembang pesat di Amerika Serikat, ditunjukkan dengan banyaknya pertunjukan wayang kulit yang diselenggarakan di negara tersebut.Â
Kitsie Emerson, seorang wanita asal Amerika Serikat begitu tertarik dengan kesenian Wayang Kulit sehingga ia melakukan penelitian mendalam pada kesenian ini dengan mempelajari Bahasa Jawa, memainkan wayang, menabuh Gamelan, berlatih melantunkan gendhing-gendhing dan belajar dari narasumber yang luar biasa seperti beberapa diantaranya adalah Ki Purbo Asmoro, Dhalang yang berasal dari Pacitan, Jawa Timur yang juga merupakan salah satu dosen di ISI Surakarta.
Ki Midiyanto, Dhalang asal Eromoko, Jawa Tengah yang juga mengajar di salah satu perguruan tinggi di Amerika Serikat, dan Gusti Benowo yang merupakan adik dari Raja Keraton Kasunanan Surakarta, serta masih banyak lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H