Mohon tunggu...
Zidane Maulana
Zidane Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa kreatif

masa depanmu ada dihari ini bukan esok esok

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sebab Overthinking dan Cara Mengatasinya

28 September 2021   21:19 Diperbarui: 28 September 2021   21:21 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Ada beberapa alasan mengapa seseorang overthinking yang pertama, gangguan kecemasan apabila seseorang merasa cemas contoh karena merasa dirinya bersalah atau melakukan suatu keburukan maka sebisa mungkin ia akan berusaha menutupi rasa bersalah tersebut dengan sikap yang berlebihan. Akibatnya orang di sekitar akan beranggapan jika dirinya overthinking dan tidak tepat melakukan hal tersebut. Yang kedua, panik karena rasa panik yang berlebihan seseorang bisa melakukan apa saja termasuk overthinking . Sama seperti point di atas, biasanya sikap berlebihan dilakukan untuk menutupi perasaan panik, cemas dan rasa takut akan suatu hal. Apabila kondisi ini menjadi kebiasaan seharusnya segera berkonsultasi kepada ahli kejiwaaan agar kondisi tersebut bisa diobati. Dan yang ketiga adalah mencari perhatian orang lain, Ada orang yang memiliki penyakit jiwa dengan melakukan hal tersebut dirinya akan merasa di pandang atau mendapatkan perhatian. Justru hal tersebut secara normal dapat memberikan dampak buruk pada dirinya. Masih banyak hal positif yang bisa dilakukan untuk mendapat perhatian dari orang lain, contoh seperti menawarkan bantuan kepada orang lain sehingga kita dapat perhatian orang lain.

            Salah satu cara untuk mengatasi overthinking yaitu dengan sifat bodo amat. Terkadang perlu untuk kita memiliki sifat ini untuk membatasi diri kita dari hal hal yang negatif. Menurut Yosephine C. Chandra pada 3 Desember 2020 ada beberapa cara untuk mengatasi overthinking :

            Yang pertama yaitu sadari ketika kamu sedang ovethinking. Dengan menyadari diri kita saat overthinking itu merupakan langkah awal yang baik. Apakah kamu merasa bersalah? Cemas? Bimbang?  itu adalah hal yang lazim dan itu skenario terburuk yang ada di imajinasi kalian. Namun, perlu disadari lagi bahwa itu skenario terburuk dalam imajinasi. Pikiran tersebut hanya sebuah kemungkinan, bukan realita yang kalian jalani saat ini.        

            Kedua yaitu lihat Big Picture. Tanyakan pada diri sendiri “ apabila kemungkinan terburuk itu terjadi akan berdampak apa pada dirimu? “ posisi kan dirimu 5 atau 10 tahun kedepan apakah hal itu relevan? Jika tidak, maka hal itu tidak perlu kamu cemaskan. kalaupun iya, terima kemungkinan terburuk itu akan terjadi. Tapi ingat, hal itu belum terjadi. Maka dari itu, fokuskan diri mulai sekarang untuk menimalisir kemukinan terburuk itu terjadi. Adapun hasil itu diluar kendali kamu.

            Yang terakhir adalah kembali ke realita. Kita bisa melakukan hal ini dengan menyadarkan diri ke realita yang ada. Gunakan grounding technique. Seperti matikan sosial media kalian, bawalah diri kalian ke dunia nyata, pergi ke alam dan rasakan udara segar.

            Overthinking memang sulit dihilangkan dalam hidup kita. Namun, ada baiknya jika kita mengatasi hal tersebut dengan proses yang baik dan benar. Adakalanya kita berpikir bahwa overthinking akan selalu ada dalam hidup kita, namun itu tidak benar. Kita hanya perlu melakukan hal kecil dikehidupan kita sehari hari, maka pola pikir baru akan muncul dalam hidup kita. Focus on progress, not result.

           

           

Refrensi

https://dosenpsikologi.com/alasan-mengapa-orang-suka-overthinking

https://tirto.id/apa-itu-overthinking-tanda-tanda-cara-tes-dan-tips-mengatasinya-gjFc

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun