"Sebelum program dimulai, kami menggunakan kuesioner untuk mengukur pengetahuan dan sikap pasien terhadap hipertensi. Setelah edukasi, hasilnya sangat menggembirakan," ujar Yoyok Bekti Prasetyo.
Hasil yang Menginspirasi
Menurut Cici Indah Setyowati, program ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan sikap pasien secara signifikan. Para pasien lebih memahami cara menjaga tekanan darah tetap stabil dan termotivasi untuk menjalani pola hidup sehat.
"Awalnya, mereka banyak yang tidak tahu apa itu hipertensi dan apa dampaknya. Setelah program, mereka mulai berkomitmen untuk berubah. Bahkan, ada yang mengaku mulai rutin berjalan kaki setiap pagi dan mengurangi makanan asin," ungakp Cici.
Harapan ke Depan
Para dosen UMM berharap program ini bisa menjadi inspirasi bagi tenaga kesehatan di wilayah lain untuk memberikan edukasi serupa, terutama di daerah pedesaan. Menurut Oktika Khoirunnisa, edukasi kesehatan seharusnya menjadi bagian rutin dari layanan kesehatan.
"Program ini membuktikan bahwa edukasi sederhana bisa memberikan dampak besar. Kami ingin lebih banyak pasien hipertensi yang sadar dan mau berubah demi kesehatannya," tegas Oktika.
Melalui upaya kecil ini, para dosen UMM telah memberikan harapan baru bagi masyarakat yang selama ini terjebak dalam ketidaktahuan tentang hipertensi. Mereka membuktikan bahwa edukasi adalah kunci utama untuk hidup lebih sehat dan lebih baik.
Ditulis dengan semangat untuk menyebarkan informasi penting kepada masyarakat luas. Semoga inisiatif ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H