Selain untuk berdoa umat Kristiani, bangunan Geraja Ayam yang belum sempurna ini juga digunakan sebagai panti rehabilitasi bagi anak-anak dengan keterbatasan fisik dan sebagai rehabilitasi bagi anak-anak muda yang bermasalah seperti pecandu narkoba dan berandalan-berandalan.Â
Bangunan Gereja Ayam ini terdiri dari 7 lantai yang di setiap lantai-lantainya memiliki sebuah cerita yang berbeda-beda, seperti cerita tentang perjalanan kehidupan manusia, perjalanan spiritual manusia, cerita tentang makna doa, tentang kebaikan-kebaikan Tuhan dan kearifan lokal.
Pada tahun 2000 Gereja Ayam sempat ditutup karena ada penolakan dari warga setempat dikarenakan bangunan Gereja Ayam yang menjadi kurang terawat dan terkesan kumuh dengan coretan-coretan di setiap dindingnya.Â
Pada tahun 2014 bangunan Gereja Ayam mulai dikelola oleh warga setempat dan berbagai pihak untuk direnovasi yang kemudian dijadikan sebagai tempar wisata religi, wisata alam, wisata edukasi dan dijadikan sebagai rumah doa untuk seluruh umat beragama.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwasannya pemandangan di sekitar Gereja Ayam sangatlah indah dan layak untuk dapat dinikmati oleh masyarakat luas.Â
Keindahan alam yang masih asri apalagi jika menikmati suasana pagi atau sore dari atas mahkota bangunan, siapapun yang menyaksikannya akan takjub dan terkesima dengan panorama alam dari atas bukit yang luar biasa.
Eksistensi bangunan Gereja Ayam ini meningkat semenjak tayangnya film AADC 2 ( Ada Apa dengan Cinta 2 ) yang tayang pada tahun 2016 lalu membuat Gereja Ayam ini lebih dikenal oleh masyarakat luas karena salah satu lokasi syutingnya berada di Bukit Rhema dan Gereja Ayam .
 Hal tersebut membuat para penggemar Rangga dan Cinta dalam film AADC 2 berbondong-bondong untuk mengunjungi Gereja Ayam agar dapat merasakan suasana romantisnya Rangga dan Cinta dalam film AADC 2.
Berwisata di Gereja Ayam anda akan mendapatkan pengalaman luar biasa dari keindahan alam yang disuguhkan dan anda dapat belajar mengenai sejarah dan nilai-nilai toleransi beragama disini. Setelah anda membeli tiket dan memasuki pintu masuk Gereja Ayam, anda akan ditemani oleh seorang pemandu yang akan mengarahkan selama mengelilingi bangunan Gereja Ayam sekaligus menerangkan kepada anda mengenai sejarah dan cerita tentang Gereja Ayam dan Bukit Rhema.Â
Terdapat juga papan-papan informasi mengenai Gereja Ayam dan Bukit Rhema yang dapat anda lihat sembari mendengarkan penjelasan dari pemandu. Dinding-dinding yang dulunya kotor dengan coretan-coretan tidak jelas kini telah berubah menjadi lukisan-lukisan mural indah yang menggambarkan sejarah, toleransi beragama, dan kearifan lokal.Â
Di dalam bangunan Gereja Ayam juga masih terdapat bilik-bilik kamar yang difungsikan sebagai tempat berdoa untuk seluruh umat beragama. Selanjutnya anda dapat menuju ke lantai paling atas yaitu bagian mahkota, disini anda dapat menyaksikan keindahan wilayah Candi Borobudur yang di kelilingi oleh pegunungan-pegunungan di sekitarnya.Â