Mohon tunggu...
Muhammad Zidan Arkaan
Muhammad Zidan Arkaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Muhammad Zidan Arkaan/Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga/Ilmu Komunikasi B 21

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Prodi Ilmu Komunikasi B

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona Gereja Ayam Magelang Tempat Syuting Film AADC 2

13 Mei 2022   12:35 Diperbarui: 13 Mei 2022   13:02 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jawa Tengah merupakan daerah di pulau Jawa yang memilki berbagai kekayaan alam, budaya, wisata, dan kulinernya. Salah satu daerah yang dapat dijadikan ide destinasi untuk liburan bersama teman atau keluarga adalah daerah Yogyakarta dan Magelang, kedua daerah tersebut telah terkenal akan kekayaan wisata dan banyak sekali pilihan wisata untuk dinikmati bersama teman atau keluarga. 

Bagi Anda yang bingung akan berkunjung kemana waktu liburan ke daerah Yogyakarta dan Magelang, mungkin Gereja Ayam di Bukit Rhema ini dapat menjadi ide destinasi untuk anda berlibur ke daerah Magelang.

Gereja Ayam ini terletak di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Berjarak sekitar 2 kilometer dari Candi Borobudur dan akses jalan menuju ke Gereja Ayam ini sudah tergolong mudah untuk dilalui. 

Bangunan Gereja Ayam ini telah terkenal hingga ke mancanegara, jadi tak heran jika wisatawan yang berkunjung ke Gereja Ayam ini tak hanya wisatawan lokal saja tapi sering dikunjungi juga oleh turis -- turis dari luar negeri. 

Bangunan Gereja Ayam ini sebenarnya bukanlah gereja seperti pada umumnya, melainkan bangunan ini merupakan rumah doa yang dapat digunakan untuk berdoa seluruh umat beragama tanpa terkecuali dan juga bentuk bangunan aslinya adalah bentuk burung merpati dengan mahkota di bagian kepala bukan bentuk seekor ayam. 

Tetapi warga setempat dan wisatawan yang berkunjung sering menyebutnya gereja ayam karena sekilas bangunan tersebut berbentuk seekor ayam bukanlah berbentuk merpati, karena bangunan yang besar seperti gereja dan orang -- orang sering berpersepsi bahwa bangunan tersebut berbentuk ayam, maka terkenal lah rumah doa ini dengan julukan Gereja Ayam.

Bangunan Gereja Ayam ini telah melalui sejarah yang panjang. Mulai dari Seseorang pemuda kelahiran Lampung, 17 Oktober  1943 yang bernama Daniel Alamsyah yang memiliki tekad untuk mendirikan sebuah bangunan rumah doa untuk semua umat beragama yang akan didirikan di atas Bukit Rhema. 

Ketika masih muda Daniel Alamsyah mendapatkan mimpi yang terjadi berulang kali yang berisi seperti perintah untuk mendirikan sebuah rumah doa di daerah yang masih asing dan belum pernah Beliau kunjungi.

Suatu ketika Daniel Alamsyah berkesempatan berlibur ke daerah Magelang dan mengunjungi kawasan Borobudur bersama keluarganya. Disana Daniel Alamsyah bertemu dengan seorang pemuda yang bernama Jito. Dari Jito, Daniel Alamsyah mengetahui bahwa ada bukit di daerah Dusun Gombong dan menyempatkan dirinya untuk berdoa di bukit tersebut hingga akhirnya Daniel Alamsyah mendapatkan semacam wahyu untuk mendirikan sebuah bangunan rumah doa yang sekarang terkenal dengan nama Gereja Ayam. 

Bukit tersebut kemudian dinamainya Bukit Rhema yang bermakna sebagai firman bagi umat Kristiani dan Daniel Alamsyah berniat untuk mendesain bangunan rumah doa dengan bentuk merpati bermahkota yang menyimbolkan perdamaian dan Roh Kudus.

Pada tahun 1992 pembangunan Gereja Ayam ini dimulai, akan tetapi di tengah proses pembangunan sempat terhenti dikarenakan krisis moneter pada tahun 1996. Kondisi bangunan Gereja Ayam yang belum selesai sempurna sudah mulai dimanfaatkan dan digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Kristiani. 

Selain untuk berdoa umat Kristiani, bangunan Geraja Ayam yang belum sempurna ini juga digunakan sebagai panti rehabilitasi bagi anak-anak dengan keterbatasan fisik dan sebagai rehabilitasi bagi anak-anak muda yang bermasalah seperti pecandu narkoba dan berandalan-berandalan. 

Bangunan Gereja Ayam ini terdiri dari 7 lantai yang di setiap lantai-lantainya memiliki sebuah cerita yang berbeda-beda, seperti cerita tentang perjalanan kehidupan manusia, perjalanan spiritual manusia, cerita tentang makna doa, tentang kebaikan-kebaikan Tuhan dan kearifan lokal.

Pada tahun 2000 Gereja Ayam sempat ditutup karena ada penolakan dari warga setempat dikarenakan bangunan Gereja Ayam yang menjadi kurang terawat dan terkesan kumuh dengan coretan-coretan di setiap dindingnya. 

Pada tahun 2014 bangunan Gereja Ayam mulai dikelola oleh warga setempat dan berbagai pihak untuk direnovasi yang kemudian dijadikan sebagai tempar wisata religi, wisata alam, wisata edukasi dan dijadikan sebagai rumah doa untuk seluruh umat beragama.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Memang tidak bisa dipungkiri bahwasannya pemandangan di sekitar Gereja Ayam sangatlah indah dan layak untuk dapat dinikmati oleh masyarakat luas. 

Keindahan alam yang masih asri apalagi jika menikmati suasana pagi atau sore dari atas mahkota bangunan, siapapun yang menyaksikannya akan takjub dan terkesima dengan panorama alam dari atas bukit yang luar biasa.

Eksistensi bangunan Gereja Ayam ini meningkat semenjak tayangnya film AADC 2 ( Ada Apa dengan Cinta 2 ) yang tayang pada tahun 2016 lalu membuat Gereja Ayam ini lebih dikenal oleh masyarakat luas karena salah satu lokasi syutingnya berada di Bukit Rhema dan Gereja Ayam .

 Hal tersebut membuat para penggemar Rangga dan Cinta dalam film AADC 2 berbondong-bondong untuk mengunjungi Gereja Ayam agar dapat merasakan suasana romantisnya Rangga dan Cinta dalam film AADC 2.

Berwisata di Gereja Ayam anda akan mendapatkan pengalaman luar biasa dari keindahan alam yang disuguhkan dan anda dapat belajar mengenai sejarah dan nilai-nilai toleransi beragama disini. Setelah anda membeli tiket dan memasuki pintu masuk Gereja Ayam, anda akan ditemani oleh seorang pemandu yang akan mengarahkan selama mengelilingi bangunan Gereja Ayam sekaligus menerangkan kepada anda mengenai sejarah dan cerita tentang Gereja Ayam dan Bukit Rhema. 

Terdapat juga papan-papan informasi mengenai Gereja Ayam dan Bukit Rhema yang dapat anda lihat sembari mendengarkan penjelasan dari pemandu. Dinding-dinding yang dulunya kotor dengan coretan-coretan tidak jelas kini telah berubah menjadi lukisan-lukisan mural indah yang menggambarkan sejarah, toleransi beragama, dan kearifan lokal. 

Di dalam bangunan Gereja Ayam juga masih terdapat bilik-bilik kamar yang difungsikan sebagai tempat berdoa untuk seluruh umat beragama. Selanjutnya anda dapat menuju ke lantai paling atas yaitu bagian mahkota, disini anda dapat menyaksikan keindahan wilayah Candi Borobudur yang di kelilingi oleh pegunungan-pegunungan di sekitarnya. 

Di Bagian ekor bangunan Gereja Ayam juga terdapat Kedai yang dapat anda nikmati bersama teman atau keluarga. Kedai tersebut bernama Kedai Rakyat W'dank Bukit Rhema yang merupakan kedai baru di wilayah bangunan Gereja Ayam. 

Hadirnya kedai ini mampu memberdayakan warga setempat melalui singkong yang dibeli oleh pengelola wisata Gereja Ayam yang kemudian dijadikan sebagai cemilan Telo goreng ( Singkong Goreng ) yang dapat anda dapatkan secara gratis dengan cara menukar voucher yang diberikan waktu membeli tiket sebelumnya.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun