Tujuan pendidikan seni dalam kehidupan manusia sangat beragam, yaitu sebagai berikut:Â
Pendidikan Seni untuk Membentuk Manusia Ideal, Manusia ideal yang dimaksud di sini mengacu pada pribadi mausia yang oleh masyarakat pada suatu tempat dan kurun waktu tertentu diharapkan untuk dihasilkan setelah melewati suatu proses pendidikan seni. Sosok manusian ideal teresebut dianggap akan mampu memberi sumbangan yang maksimal bagi kehidupan masyarakat. Menurut Salam (2013: 14) profil manusia ideal yang dijadikan sasaran untuk dicapai dalam kegiatan pendidikan seni di sekolah umum, yaitu: manusia terampil, manusia sadar budaya, manusia peka rasa, manusia kreatif, manusia bugar dan elegan.
Pendidikan Seni untuk membentuk manusia yang terampil, Manusia yang terampil dalam konteks pendidikan seni adalah mereka yang memiliki keahlian dalam seni rupa, musik, tari, dan teater. Pengajaran mata pelajaran seni seperti gambar, tari, bernyanyi, atau bermain musik di sekolah umum dimulai dengan tujuan menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dalam bidang seni. Kemampuan yang diharapkan tersebut merupakan bagian integral dari pendidikan umum.Â
Menurut Aland (sebagaimana dikutip dalam Salam, 2013:15), seni memberikan anak-anak dengan kompetensi dasar dan umum yang sangat berharga dalam dunia kerja, seperti kemampuan memecahkan masalah, bekerja dalam kelompok, merencanakan, menggunakan teknologi, berkomunikasi, dan memiliki sikap berani.
Salam (2013:15) juga menyatakan bahwa keinginan untuk menghasilkan lulusan yang terampil dalam bidang seni didorong oleh beberapa pertimbangan, termasuk kemampuan lulusan tersebut untuk (a) berintegrasi dengan masyarakat dalam mencari nafkah dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial, atau (b) melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Jadi, pendidikan seni bertujuan untuk membekali peserta didik dalam mempelajari seni di sekolah umum agar mereka dapat mengembangkan keterampilan khusus dalam seni (rupa, musik, tari, dan teater) yang dapat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat.
Pendidikan Seni untuk Membentuk Kesadaran Budaya Individu yang memiliki kesadaran budaya adalah mereka yang menyadari bahwa mereka merupakan bagian dari masyarakat di mana mereka tinggal. Kesadaran tersebut mencakup sikap positif terhadap budaya masyarakat, seperti cinta, kebanggaan, dan keinginan untuk melestarikan warisan budaya tersebut. Rohidi (2014:110) menjelaskan bahwa dalam konteks budaya, pendidikan dipandang sebagai upaya untuk mentransfer, mengembangkan, dan menciptakan nilai-nilai, pengetahuan, dan keyakinan melalui tradisi yang disepakati oleh anggota masyarakat sebagai pendukungnya.Â
Tujuannya adalah agar anggota masyarakat yang dididik dapat berperan sebagai individu dalam konteks sosial dan budaya yang dihadapinya. Dalam pendidikan umum, pendidikan seni digunakan untuk membentuk kesadaran budaya pada individu. Ini tercermin dalam pengajaran seni tradisional suatu suku, yang mencakup seni rupa, tari, musik, dan teater. Pengajaran seni tradisional di sekolah umum bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang budaya mereka.Â
Proses pendidikan ini dilakukan melalui tradisi, yaitu sistem norma dan peran yang mengatur perilaku anggota masyarakat (Rohidi, 2014:111). Melalui pengajaran ini, diharapkan akan tumbuh rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya mereka. Melalui pendekatan tradisional ini, peserta didik akan mempelajari nilai-nilai yang terkandung dalam karya seni tradisional, seperti nilai kesabaran atau ketaatan terhadap aturan tertentu.
Pendidikan Seni untuk Mengembangkan Kesadaran Estetik Manusia yang memiliki kesadaran estetik adalah mereka yang dapat dengan cepat merasakan dan merespons gejala di sekitar mereka dengan kepekaan yang tinggi. Dalam konteks pendidikan seni, kepekaan estetik yang dimaksud adalah kemampuan untuk merasakan dan menghargai keindahan alam dan karya seni manusia, baik dalam bentuk visual, gerak, maupun suara. Dalam pendidikan umum, pendidikan seni bertujuan untuk mengembangkan kesadaran dan kepekaan estetik, kreativitas, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berekspresi (Triyanto, 2017: 90).Â
Kepekaan terhadap keindahan akan membawa seseorang pada kemampuan untuk menghargai nilai-nilai estetik. Oleh karena itu, individu yang memiliki kepekaan estetik juga memiliki kesadaran yang tinggi dalam menghayati lingkungan sekitarnya. Karena kemampuan individu yang peka rasa dapat berdampak positif pada lingkungannya, pendidik seni memiliki kesadaran untuk menciptakan individu yang memiliki kepekaan estetik, terutama terhadap keindahan. Upaya untuk mengembangkan kepekaan estetik ini merupakan bagian penting dari pendidikan seni di sekolah umum.Â
Dalam bidang seni rupa, dapat dilakukan dengan mengapresiasi lukisan melalui kunjungan ke galeri seni, dan memberikan informasi tentang latar belakang karya seni yang dipamerkan di galeri tersebut. Dalam pendidikan seni musik, pendekatan dapat dilakukan dengan mendengarkan musik (vokal atau instrumental) dengan penuh perhatian dan pengarahan. Sedangkan dalam bidang seni tari, anak-anak diarahkan untuk mengamati gerakan hewan, tumbuhan, manusia, dan tentu saja gerakan penari. Semua kegiatan ini bertujuan untuk membentuk individu yang memiliki kepekaan estetik (Salam, 2013: 18).