Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Urgensi Penerapan Ilmu Antropometri dalam Sebuah Keluarga

13 September 2024   06:03 Diperbarui: 13 September 2024   13:37 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pastikan juga alat timbangan yang digunakan masih dalam kondisi yang optimal, baterai masih hidup dan sering diganti jika frekuensi pemakaian sering, penting juga melakukan kalibrasi pada alat timbang sebelumnya, dengan benda-benda yang memiliki berat pasti yang diketahui, apakah sebuah benda memiliki berat yang sama seperti aslinya, saat ditimbang menggunakan timbangan yang baru beli, ataukah tidak.

Berat badan digunakan sebagai parameter antropometri karena berat badan mudah terlihat dalam waktu singkat dan menggambarkan status gizi seseorang saat ini. Apakah terjadi penurunan berat badan dalam tiga bulan terakhir ini, karena memang ada penurunan asupan makan karena diet ataukah karena adanya penyakit penyerta tertentu, misal kanker yang memang membuat pasien berisiko kakheksia.

Pengukuran Tinggi Badan

Pengukuran tinggi badan juga sama pentingnya pada sebuah skrining awal, apakah ditemukan malnutrisi pada seseorang, apalagi untuk sasaran balita, karena hasil pengukuran tinggi atau panjang badan dibandingkan dengan usia, akan menilai apakah balita tersebut stunting atau tidak.

Data tinggi badan untuk orang dewasa juga sama pentingnya dengan data berat badan, karena keduanya adalah variable yang digunakan untuk menilai status gizi seseorang dengan menggunakan rumus IMT (Index Massa Tubuh), dengan rumus perhitungan IMT = BB/(TB)^2, masing-masing dalam satuan kilogram dan meter. Hasil dari perhitungan IMT ini bisa untuk melihat apakah seseorang memiliki status gizi normal, obesitas, ataukah malah underweight.

Alat ukur tinggi badan ada banyak, salah satunya yang cukup fleskibel dan mudah digunakan adalah jenis microtoise, dalam penggunaannya hanya memerlukan dinding datar dan minimal tinggi dinding 2,5 meter, karena tinggi dari microtoise sendiri 2,2 meter. 

Prinsip pengukuran tinggi badan sedikit lebih rumit daripada saat menimbang berat badan, karena posisi yang salah saat dilakukan pengukuran tinggi badan menjadikan pengukuran overestimate atau bahkan underestimate. Responden harus mengusahakan kepala belakang, punggung badan, pantat, dan juga tumit menempel pada alat ukur/dinding.

Namun pada orang lansia dengan postur tubuh yang sedikit bungkuk dan sulit untuk dilakukan pengukuran dengan syarat beberapa bagian tubuh harus menempel pada alat/ukur atau dinding, bisa dilakukan pendekatan perhitungan tinggi badan estimasi dengan menggunakan panjang bagian tubuh lain, seperti ulna dan tinggi lutut dengan pendekatan rumus.

IMT dan BBI Untuk Dewasa

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, IMT atau Indeks Massa Tubuh adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang yang didapatkan dari perbandingan berat dan tinggi badan. 

Mengutip dari web Kemenkes, seseorang dikatakan memiliki status gizi normal saat memiliki IMT diantara 18.5 -- 25 kg/m^2, dibawah 18.5 kg/m^2 termasuk kurus dan diatas 25 kg/m^2 termasuk gemuk.

Saya akan mencoba mencontohkan perhitungan IMT, diketahui seorang wanita usia 25 tahun memiliki berat badan 42 kg dan tinggi badan 150 cm, setelah dimasukkan ke dalam rumus IMT = BB/(TB)^2, maka didapatkan hasil 18.7 kg/m^2 (status gizi normal).

Sedangkan BBI atau berat badan ideal, adalah berat badan yang perlu dicapai saat seseorang memiliki IMT gemuk ataupun kurus. Rumus perhitungan BBI bisa menggunakan formula brocca, BBI = 90% x (tinggi badan-100 (cm)) x 1 kg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun