Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Bad Memory Eraser, Melihat Sisi Terendah Seorang Atlet Profesional

8 Agustus 2024   19:33 Diperbarui: 9 Agustus 2024   12:29 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Bad Memory Eraser | Instagram vidiodotcom 

Ada drama komedi romantis terbaru berjudul "Bad Memory Eraser", drama ini menceritakan kisah mantan atlet tenis professional, namun karena adanya sebuah tragedi, membuat tangan kanannya cedera dan harus pensiun dini, ia merasa seluruh dunia menjadi berpaling darinya, bahkan keluarganya sendiri, hingga ia berada di titik terendah dan merasa tidak berguna lagi.

Drama ini banyak memberikan mix feeling selama menonton tiap episodenya, ada perasaan sedih, terharu, lucu, kasmaran, juga diberikan beberapa scene yang relate dengan kehidupan sehari-hari. Drama ini dapat ditonton melalui Vidio dan baru tayang dua episode dari total 16 episode.

Hal menarik dari drama "Bad Memory Eraser" adalah mengangkat kisah kehidupan seorang atlet, yang berfokus pada kehidupan pasca pensiun dan recovery mental. Drama ini memiliki timing yang tepat dengan adanya ajang olahraga internasional, Olimpiade Paris 2024, yang tengah menjadi perbincangan banyak orang di berbagai belahan dunia.

Pemain Bad Memory Eraser dan Karakternya 

Drama ini merupakan ajang comeback Kim Jae Joong sejak 2017 silam, ia dipercaya menjadi pemeran utama pria yang bernama Lee Goon, mantan atlet tenis professional, yang hidup tanpa semangat dan terlihat sangat menyedihkan. 

Saat ini Lee Goon bekerja sebagai manager adiknya, Lee Shin, diperankan oleh Lee Jong Won, yang mewarisi bakat tenis dari kakaknya, saat ini ia adalah atlet tenis professional kebanggaan Korea Selatan.

Kim Jae Joong juga beradu akting dengan Jin Se Yeon yang berperan sebagai seorang dokter neurologi dan psikologi yang cerdas dan bijaksana, bernama Kyeong Joo Yeon, ia bertemu dengan Lee Goon saat berada di titik terendahnya dan takdir cinta mulai tumbuh diantara mereka. Diakhir episode dua, muncul tokoh baru misterius dengan scene singkat, bernama Yang Hye Ji, pernah menjadi antagonis dalam drama Branding in Seongsu.

Poster Bad Memory Eraser | Instagram vidiodotcom 
Poster Bad Memory Eraser | Instagram vidiodotcom 

Sinopsis Bad Memory Eraser

Masa Kecil Menyakitkan Bagi Lee Goon

Lee Goon yang saat itu berumur 13 tahun adalah seorang atlet junior di bidang tenis, ia berhasil memenangkan kejuaraan dunia tahun 2007, dan mendapatkan medali emas. Namun, disaat itu juga ia mendapatkan cedera tangan kanan yang menjadi akhir dari perjalanan karirnya di dunia olahraga.

Lee Goon mencoba menyelamatkan adik kandungnya, Lee Shin, dari raket tenis lawan yang terlempar kearahnya, Lee Goon berlari dan melompat, menjadi tameng bagi adiknya, namun naas, tangan kanan Lee Goon patah dan ia tak sadarkan diri.

Setelah bangun dari pingsan, Lee Goon tidak sengaja mendengar samar-samar percakapan antara nenek dengan Ayah-Ibunya, yang bermaksud untuk meninggalkan Lee Goon bersama sang nenek, agar ia tidak merasa sedih karena Shin yang akan menggantikan posisi Goon untuk mendapatkan pelatihan tenis di Australia.

Tak lama berselang, mobil keluarga Goon melaju cepat meninggalkan Goon dan neneknya, merasa tidak adil, Goon mencoba mengejar mobil tersebut dengan berlari terseok-seok sambil membawa medali emas dan tas jinjingnya.

Lee Goon terus berlari sampai medali emasnya jatuh ke dalam sungai, ia juga tak sengaja tercebur saat mencoba mencari medali emasnya, beruntung Lee Goon bisa diselamatkan oleh seorang gadis kecil misterius yang menjadi cinta pertama Lee Goon.

Goon Hidup di Bawah Bayang-bayang Adiknya

Scene berpindah ke sebuah perjalanan panjang yang dilalui Lee Goon dan Lee Shin dewasa, juga kedua orang tuanya dengan menaiki sebuah pesawat, saat itu Lee Goon bertemu seorang dokter wanita bernama Kyeong Joo Yeon di sebuah bar kecil, tidak ada percakapan berarti antara keduanya, hingga ada turbulensi pesawat yang menyebabkan keduanya kocar-kacir hingga jatuh ke lantai pesawat.

Sesampainya di bandara, seperti biasa Lee Goon diminta untuk berdandan layaknya Lee Shin untuk menarik perhatian penggemar di pintu keluar utama, agar Lee Shin asli dapat berjalan lancar melalui pintu belakang hingga ke mobil tanpa ada hambatan dari para fans yang ingin mengajak foto maupun meminta tanda tangan.

Tidak lama berselang, ada salah satu fans yang mengetahui bahwa yang berjalan keluar bandara bukanlah Shin, melainkan orang lain, seketika para fans kabur, meninggalkan Goon sendirian, sialnya Goon menabrak Kyeong Joo Yeon dan salah satu koper mereka tertukar.

Lebih sial lagi, bahwa Goon tertinggal mobil dari Shin juga orang tuanya, yang membuat Goon terpaksa menaiki transportasi umum agar bisa sampai di rumah. Sesampainya di rumah, Goon pun diminta untuk makan siang bersama, namun Goon cukup badmood karena tertinggal mobil, namun ia segera keluar untuk makan bersama.

Goon merasa semua perhatian tertuju pada Shin adiknya, entah keluarga ataupun orang lain seperti fans, semua menyukai dan menyayangi Shin, Goon hanya merasa dirinya tidak ada harga diri dan tidak dianggap oleh orang lain, ia hanya seorang pemeran pembantu. Goon merasa Shin memiliki segalanya, baik kesuksesan, kesehatan, juga ketampanan.

Puncak Niat Bunuh Diri Goon 

Pagi harinya, Goon dan Shin pergi ke rumah sakit tempat Joo Yeon bekerja, dengan kepentingan berbeda, Goon pergi untuk menukar koper milik Joo Yeon, dan Shin ada perlu dengan dokter psikoterapi untuk mendapatkan perawatan mental.

Namun saat perjalanan parkir mobil, tidak sengaja Goon menabrak tikus yang lepas akibat penanganan kurang hati-hati, tikus tersebut menjadi subjek penelitian penting yang akan dipresentasikan Joo Yeon di depan Menteri dan direktur rumah sakit. 

Joo Yeon cukup kesal karena tikus yang berharga baginya juga untuk kemajuan penelitian telah mati, ia menyalahkan Goon dan menyebut Goon lebih buruk daripada tikus itu, Joo Yeon berharap rasa sakit dan traumanya yang dialami Goon tidak akan pernah sembuh sampai ia mati. Goon cukup terpukul dengan perkataan Joo Yeon.

Malam itu, seperti malam-malam biasanya, ada menu kepiting dari nenek yang sengaja dibuat untuk Goon karena begitu menyukainya. Satu keluarga makan malam di meja yang sama. Hingga terjadi perdebatan singkat yang cukup menyayat hati antara ibu Goon dengan Goon sendiri yang berkata bahwa Goon harus mengalah dan berterimakasih kepada adiknya Shin, karena tanpa Shin, Goon tidak akan seperti sekarang dan bisa merasakan segala fasilitas mewah di rumah ini.

Goon tidak terima atas perkataan ibunya, ia merasa tidak dianggap sebagai seorang anak di rumah tersebut, Goon memang belum bisa sesukses adiknya Shin, namun Goon hanya meminta tidak diperlakukan berbeda dengan adiknya sendiri. Goon pun menangis sambil pergi dari rumah dan memutuskan untuk terjun ke sungai Han.

Penelitian Tentang Penghapus Memori Buruk

Bersama para peneliti lain, Kyeong Joo Yeon sedang mengembangkan penelitian mengenai penghapusan memori buruk pada seekor tikus, penelitian ini dirasa membuahkan hasil, karena dapat merubah perilaku trauma akibat pengalaman dan memori buruk menjadi seperti tidak ada kejadian apapun sebelumnya, dan subjek tikus 107 dapat beraktivitas normal seperti sediakala.

Disisi lain Joo Yeon berencana untuk mengubah subjek dari tikus menjadi manusia untuk penelitian selanjutnya, akibat kematian tikus 107 karena ditabrak oleh Goon. Tetapi hingga detik itu, belum menemukan subjek yang tepat dan Joo Yeon bersedia menjadi subjek penelitian jika memang diperlukan.

Hingga malam percobaan bunuh diri Goon tiba, ia mengalami cedera kepala setelah terjun ke sungai Han, beruntung 119 segera datang dan memberikan pertolongan, Goon dibawa ke rumah sakit tempat Joo Yeon bekerja. 

Atas persetujuan dari Shin yang sebelumnya telah mengetahui proyek penghapusan memori buruk di rumah sakit tersebut. Shin meminta kepada Joo Yeon dan dokter lain, agar kakaknya dapat dihapuskan memori buruknya dan menjadi subjek penelitian. Shin begitu sayang kepada kakaknya, dan ingin hidupnya berubah.

Akankah penghapusan memori buruk Goon benar terjadi dan dapat mengubah hidup dan meningkatkan kepercayaan dirinya, dan akhirnya membuat Goon kembali menjadi atlet tenis seperti sedia kala?


Atlet tidak hanya perlu menjaga fisiknya, Namun mental tetap utama

Dalam drama ini menyinggung sedikit banyak mengenai kesehatan fisik juga mental para atlet, entah yang masih aktif bertanding maupun yang sudah pensiun. Apalagi di zaman serba canggih ini, media akan mencoba mencari pemberitaan tentang para atlet yang menjadi kebanggaan, entah berita baik akan prestasinya atau beberapa skandal yang dapat membuat sang atlet merasa buruk.

Contoh saja, baru-baru ini ada seorang atlet sepak bola bernama Arkhan Kaka, ia dinilai kurang maksimal saat tampil dalam pertandingan Piala AFF U-19 beberapa waktu lalu, warganet menilai Arkhan Kaka kurang bersemangat dan enggan berlari, padahal ia banyak mendapatkan peluang untuk bisa mencetak gol lebih banyak. Hal ini menyebabkan beberapa kecaman baik di Instagram pribadi Arkhan Kaka maupun beberapa cuplikan video di Tiktok.

Hingga pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri, pasang badan dan meminta warganet tidak lagi membully Arkhan Kaka, karena khawatir mentalnya akan terganggu dan semakin menurunkan performa saat pertandingan selanjutnya.

Kita sebagai warganet tentu boleh memberikan komentar dan tanggapan kepada para atlet, namun juga harus tahu batasan, berilah kritik membangun bukan menjatuhkan dan membuat sang atlet merasa buruk, mereka sudah berjuang keras latihan fisik setiap hari untuk membanggakan nama Indonesia, kita sebagai warga nergara yang baik, hanya perlu mendoakan, memberi dukungan, dan memberikan kritik membangun jika diperlukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun