Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Mengatasi Baby Blues pada Induk Kucing

31 Juli 2024   08:45 Diperbarui: 1 Agustus 2024   06:43 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI bayi kucing, anak kucing. | UNSPLASH/SAHAND BABALI

Beberapa kali kucing di rumah juga mengalami "baby blues" pada kelahiran anak pertama mereka, gejalanya beragam, ada yang tidak mau menyusui anaknya, ada yang gelisah dan selalu mengeong, ada yang hanya melihat anak-anaknya dari kejauhan dan enggan mendekat, dan ada juga yang begitu protektif kepada anak-anaknya dan memilih untuk menyembunyikan di tempat yang sulit dijangkau oleh pemilik kucing sekalipun.

Memang tidak ada yang salah dengan induk kucing, dan saya rasa ini merupakan perilaku normal pada kucing yang baru menjadi seorang ibu. Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita sebagai pemilik kucing bisa membantu memberikan kenyamanan dan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh induk kucing. Pasalnya, akibat dari syndrome baby blues ini, kemungkinan akan ada kematian bayi kucing yang tidak diharapkan.

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi baby blues pada induk kucing, semoga ada manfaatnya. 

Perhatikan usia matang induk untuk menjadi ibu

Usia ideal induk kucing untuk diperbolehkan kawin setidaknya sudah berumur 1 tahun lebih, jika dikonversi dengan umur manusia setara usia 15 tahun. Di usia ini tentu, organ reproduksi lebih matang, juga dari sisi mental induk juga dapat cepat beradaptasi. Biasanya kucing betina yang menginjak usia 9-10 bulan sudah banyak kucing jantan yang berdatangan untuk sekAdar apel. Sebisa mungkin pisah mereka sampai kucing telah mencapai umurnya.

Meskipun di awal induk kucing terlihat begitu khawatir dan binggung setelah kelahiran anak pertama, namun lambat laun, ia akan mengerti bahwa tugasnya adalah menyusui, memandikannya dengan menjilat, juga membersamainya tidur. Tentu itu semua membutuhkan proses.

Selain itu, perhatikan jarak kehamilan anak pertama dengan anak kedua. Setidaknya, dapat memberikan waktu istirahat induk untuk dapat fokus membesarkan anak-anaknya hingga dapat makan sendiri. 

Biasanya belum genap satu bulan setelah melahirkan, induk kucing akan kedatangan kucing jantan yang lagi-lagi apel ke rumah. Dikhawatirkan pembuahan akan terjadi, dan membuat induk kucing menyusui sambil mengandung nantinya, yang dapat membuat masalah kesehatan pada induk juga janinnya, seperti kelelahan, juga kontraksi janin.       

Buatlah ruang lahiran dan menyusui senyaman mungkin

Saat memasuki waktu melahirkan, induk kucing biasanya akan nampak gelisah, sering bermanja-manja kepada pemiliknya, juga sibuk mencari tempat aman untuk dijadikan tempat persalinan, bisa di kolong kasur, lemari pakaian yang terbuka, bawah meja, dan sebagainya.

Tentu sebagai pemiliki harus peka. Jika rasanya kucing sudah hamil sekitar 3 bulan dan ada tanda-tanda tersebut, sudah seharusnya kita dapat memberikan ruangan nyaman untuknya. Ada kain juga underpad yang dapat dibuat alas untuk melahirkan dan menyerap darah dan cairan selama proses persalinan.

Kalau sepengalaman saya, biasanya saya menyiapkan kain-kain bekas yang bersih sekitar 3 lembar untuk memberi kehangatan. Saya buatkan tempat nyaman sedemikian rupa dengan mengosongkan salah satu almari plastic di rak paling bawah, di ruang belakang, yang memang jarang lalu lalang orang.

ILUSTRASI Bayi Kucing dan Induknya | cat-world.com
ILUSTRASI Bayi Kucing dan Induknya | cat-world.com

Namun, banyak dari kucing yang memilih untuk melahirkan di kamar saya, tepatnya di balik pintu. Mungkin mereka merasa aman dan nyaman saat berada satu ruangan dengan saya, pemiliknya. Saya memakluminya sampai bayi kucing berusia satu bulan, karena bau pup yang ditimbulkan anak kucing di usia lebih dari itu, memiliki ketajaman sekitar 2x lipat, dan tidak mungkin masih satu ruang dengan saya.

Banyak tipe memang, ada yang ingin selalu dekat dengan pemiliknya di saat-saat melahirkan dan minta ditunggu, juga ada yang memilih untuk pergi ke tempat yang pemilik tidak bisa mengaksesnya, tergantung kenyamanan masing-masing kucing.

Pernah ada cerita lucu, tepatnya di malam hari setelah maghrib. Indukan kucing saya nampak gelisah seakan pertanda akan kelahiran anak pertama, tetapi di saat yang bersamaan, saya sekeluarga harus pergi untuk makan malam di luar, masih dekat dengan rumah memang, dan hanya menghabiskan kurang lebih  45-50 menitan saja.

Saya melihat indukan tersebut begitu menanti kepulangan saya dengan meongan cukup keras saat saya tiba, seakan memarahi saya karena tidak segera pulang untuk minta di temani di ruang bersalinnya. Tidak lama berselang, anak pertama lahir tetapi masih setengah proses, kepala sudah di luar, namun tubuh bagian bawah masih berada di dalam.

Waktu itu saya berniat ambil handphone untuk mengabadikan momen. Lucunya, si induk yang masih dalam proses setengah melahirkan sambil mengejan, bangkit dari tidurnya, dan mengikuti saya yang mengambil handphone dengan posisi bayi tergantung dan terseret-seret di lantai sekitar 1 meter. Sontak saya kaget, dan langsung mengarahkan induknya sambil posisi tangan menengadah membawa bayi yang ari-arinya masih tersangkut, agar dapat kembali ke ruangan untuk melanjutkan persalinan.  

Dari cerita tersebut, jenis baby blues yang dialami oleh induk kucing saya yakni memiliki kekhawatiran dan ketakutan lebih jika ditinggal sendiri tanpa ada yang menemani, juga si induk tidak ragu akan perilakunya dapat membahayakan keselamatan anaknya sendiri. Beruntung si bayi tidak mengalami luka dan selamat.

Selain ruangan nyaman bagi induk kucing, penting juga memastikan tempat yang digunakan untuk melahirkan dan menyusui bayi kucing aman dari hama seperti tikus dan semut, juga kucing jantan liar yang kelaparan. Ketiganya mengincar bayi kucing sebagai santapan makan yang lezat. Karena meskipun induk selalu berada di dekat bayi kucing, ia mungkin ada saatnya pergi sebentar untuk pup dan meninggalkan anak-anaknya, dan saya rasa juga sulit bagi seorang induk untuk dapat menjaga anak-anaknya dalam jumlah yang banyak.

Berilah ruang dan waktu induk dan anak untuk bersama

Bayi yang baru keluar dari rahim induk biasanya akan terbungkus selaput bening berisi cairan, juga tali pusar yang masih terhubung dengan ari-ari. Secara alami induk kucing akan menyobek selaput tersebut dengan taringnya, baru kemudian menjilati bayinya agar bersih dan dapat kering, sambil memakan ari-ari yang besarnya hampir sama dengan bayinya sendiri.

Di tahap ini pemilik hanya perlu memantaunya saja, memastikan semua baik-baik saja. Kecuali jika sudah sekitar satu jam setelah semua anak lahir, dan tali pusar juga ari-ari masih utuh pada beberapa bayi, maka anda dapat membantu menggunting tali pusar dengan ari-ari tersebut, untuk menghindari bayi terjerat tali pusarnya sendiri.

Caranya adalah dengan menggunting pada bagian tali pusar paling dekat dengan ari-ari, bagian terjauh dari perut bayi, untuk meminimalisir terjadinya infeksi. Penting juga untuk memastikan peralatan yang digunakan sudah steril dan bersih sebelum digunakan. Biasanya saya juga menggunakan peralatan tambahan, seperti handscoon untuk menjaga kebersihan bayi juga diri sendiri.

Arahkan bayi kucing agar tidak binggung putting

Bayi yang baru lahir biasanya akan mengeong keras, merangkak ke sana kemari, pertanda ia sehat dan haus, butuh secepatnya asi dari induknya. Dalam sekali lahir biasanya induk akan melahirkan empat hingga enam ekor bayi kucing, dan biasanya jumlah anaknya sepadan dengan putting susu yang dimiliki induk.

Untuk membantu mengenalkan puting susu kepada bayi-bayinya, kita dapat membantu dengan menggunting bulu di area sekitar puting ibu. Hal ini dapat berguna agar bayi tidak salah isap, juga kebersihan bulu induk tetap terjaga. Biasanya jika tidak dipangkas di area tersebut, akan terjadi penggumpalan yang sulit dibersihkan oleh pemilik, kecuali mengguntingnya secara perlahan.

Banyaknya anak yang harus disusui dalam satu waktu yang sama, membuat induk sedikit kewalahan. Tidak jarang bayi-bayi berebut satu sama lain di satu putting yang sama, padahal masih ada putting yang kosong. Biasanya hal ini sering dibiarkan oleh induknya, induknya hanya merubah posisinya dari tidur miring menjadi telentang agar semua puting susu dapat dijangkau oleh bayi.

Kita dapat juga membantu memindahkan bayi-bayi yang berebut dengan satu puting satu bayi, agar semua kebagian dan dapat kenyang merata. Di awal kelahiran, biasanya putting yang memiliki asi paling deras terdapat di bagian bawah dekat kaki belakang induk. Untuk itu, nantinya dapat digilir agar semua bayi memiliki kesempatan minum putting tersebut.  

Jaga hidrasi dan asupan induk

Terakhir, jangan lupa untuk memberi makan induk secara teratur seperti biasa. Di awal melahirkan berilah wet food untuk melancarkan pencernaannya, juga sebagai hadiah atas kelahiran anak-anaknya. Letakkan wadah makan dan minum di dekat induk dan bersihkan segera jika dirasa induk sudah kenyang untuk menghindari datangnya semut yang dapat membahayakan bayi kucing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun