Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Horor

Kakek Itu Tersenyum Kepadaku

24 April 2024   11:28 Diperbarui: 24 April 2024   19:30 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah es dan tahu sudah berada ditangannya, Ayu memutuskan untuk pulang segera, ia pacu kecepatan lebih cepat dari biasanya, namun apa boleh buat, ternyata jalan juga banyak yang lubang ditambah beberapa jalan masih minim penerangan.

Ayu tidak takut pada begal atau apapun, yang ia khawatirkan adalah bertemu dengan mahluk selain manusia. Tiba-tiba Ayu teringat cerita-cerita kenalannya bahwa ada tikungan kecil yang berada di dekat air terjun, banyak dari mereka yang mengalami kejadian mistis, entah bertemu anak kecil, ular besar yang melintas dan tidak kunjung putus, dan sebagainya.

Masih teringat ucapan ibunya, Ayu terus membaca sholawat sepanjang perjalanan dibarengi jantung yang berdebar akan kecemasan itu. Suara adzan pun terdengar di jam 17.45 dan Ayu masih berada di setengah perjalanan.

Ayu sengaja belum membatalkan puasanya, apalagi berhenti untuk sholat maghrib di masjid/mushola yang ia temui, karena takut jika berhenti maka semakin malam ia sampai rumahnya dan semakin memiliki peluang besar untuk bertemu mahluk halus, pikirnya.

Saat mendekati lokasi air terjun, jantung Ayu semakin berdebar kencang, ia sengaja memelankan kecepatan motornya menunggu kendaraan lain lewat bersamanya, namun tidak juga ada kendaraan lain yang menyusul. Ayu dilema, jika berhenti tidak mungkin, karena posisi di tengah hutan, dan jika menunggu harus berapa lama lagi.

Ayu pun semakin dekat dengan lokasi yang dimaksud, tiba-tiba Ayu merasakan hawa dingin yang membuat bulu kuduknya merinding, tepat setelah tikungan, Ayu menengok dari kaca spion kirinya, dan melihat ada sosok kakek tua berbaju putih duduk menumpang dibelakangnya sambil tersenyum, tubuhnya kurus, sampai terlihat tulang pipinya, giginya habis, dan rambutnya juga terlihat memutih.

Sekilas melihat sosok kakek tersebut, Ayu hanya bisa merem sambil terus menge-gas motornya, Ayu berucap takbir kencang sangking paniknya, "Allahu Akbar... Allahu Akbar...."'

Dengan memberanikan diri, Ayu mencoba kembali melihat jalan depan agar tidak terjatuh, dan kembali melihat kaca spion kirinya dan mendapati sosok kakek tua itu sudah tidak ada. Lega akan hal tersebut, Ayu mencoba meraba tubuhnya bagian belakang karena khawatir ada benda aneh yang menempel padanya. Nyatanya juga tidak ada.

Ayu semakin lega karena akhirnya ada mobil box putih yang membersamainya. Sampailah Ayu dengan selamat sampai rumah pada pukul 18.05, setelah itu ia bercerita kepada ibu dan adik laki-lakinya, tak berselang lama, kak Rifka juga datang.

"Ya Allah, untung selamet ya Nduk, lain kali kalau adzan maghrib tiba mending berhenti dulu buat sholat di masjid/mushola habis itu meneruskan perjalanan lagi", nasehat ibu.

Ayu memang memiliki kepekaan terhadap mahluk-mahluk halus yang berada di dekatnya, ia memperolehnya dari almarhum ayahnya yang dulunya adalah seorang kyai desa yang bisa mengobati orang sakit dan menerawang kejadian-kejadian tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun