Drama terbaru yang dibintangi oleh Bona, yang sudah lebih dulu kita kenal saat perannya sebagai Ko Yu-rim, seorang atlet anggar dalam drama 2521. Drama ongoing Pyramide Game sudah tayang di VIU dengan total 10 episode yang siap menemani waktu luang Anda.
Drama bergenre thriller psikologi ini menceritakan kisah seorang murid pindahan Sung Su Ji yang diperankan oleh Bona, yang baru saja pindah ke sekolah elite khusus putri, ia harus beradaptasi dan berjuang untuk melawan perundungan yang berkedok game aneh yang selalu dimainkan para siswi setiap hari kamis minggu terakhir.
Drama ini mungkin agak sedikit mengandung kekerasan di awal episode, sehingga penonton diharap bijak, untuk anak-anak yang masih berusia remaja/bersekolah sebaiknya perlu didampingi pengawasan orang yang lebih tua.
Sinopsis Pyramide Game
Cerita berfokus pada tokoh utama, Bona, berperan sebagai Sung Su Ji yang baru saja pindah ke sekolah elit khusus putri karena harus mengikuti ayahnya, seorang tentara berpangkat Letnan Kolonel yang sering berpindah-pindah tugas dari satu kota ke kota yang lain.
Sekolah itu bernama SMA Putri Baekyeon. Di hari pertama, Sung Su Ji mendapatkan privilege-nya saat pertama kali bersekolah, di sana ia lolos dari hukuman telat masuk sekolah, karena ia murid yang baru saja pindah.
Dengan hati yang penuh semangat, Su Ji langsung pergi ke ruang guru yang berada di lantai empat, untuk mendapatkan seragam serta pengarahan singkat dari guru kelasnya. Disaat itulah, ia mulai menyadari ada yang aneh dengan sekolahnya, terutama kelasnya, kelas 2-5.
Pertama Su Ji mendapatkan tatapan aneh dan gunjingan dari guru-guru lain saat masih berada di kantor. Kedua, kelas Su Ji adalah satu-satunya kelas yang berada di paviliun mewah, cukup jauh dan terpencil dari gedung utama. Ia diantar wali kelasnya, Pak Lim, menuju kelas 2-5 dan berkenalan di depan siswi yang lain.
Ini bukan kali pertama Su Ji berkenalan sebagai murid baru, ia sudah sering melakukannya malah lebih dari 5x, setelah selesai memperkenalan diri, Su Ji duduk di kursi paling belakang, disamping seorang siswi yang tampak malas dan memiliki tubuh penuh luka.
Su Ji disambut hangat oleh teman-temannya dan saling berkenalan, ada Baek Ha-Rin, Im Ye Rim, Seo Do Ah, dan teman sebangkunya Myeong Ja Eun. Kelas pertama yang Su Ji ikuti adalah kelas musik. Di hari pertama sekolah semua berjalan lancar bagi Su Ji.
Hari-hari kedua dan selanjutnya, terus berjalan lancar, hingga Su Ji tak sengaja melihat perundungan yang dilakukan beberapa teman sekelas Su Ji kepada Myeong Ja Eun, teman sebangkunya, di gudang sekolah saat jam olahraga berlangsung.
Su Ji ingin membantu sebisanya, ia memberikan plaster luka pada Myeong Ja-eun dan memberikan nasihat untuknya agar segera melaporkan kepada wali kelas agar perundungan bisa segera berakhir, Myeong Ja-eun hanya diam dan malah menyuruhnya pergi ke kelas untuk mengikuti permainan.
Saat itu tepat pada hari kamis, yang mana kelas 2-5 harus memainkan permainan bernama Pyramide Game, secara singkatnya adalah permainan pemungutan suara popularitas.
Bergantung pada jumlah suara yang didapatkan, yang nantinya akan mendapat tingkat antara A dan D, orang-orang tingkat A akan menikmati beberapa hak istimewa, yaitu tingkatan dibawahnya tidak dapat melawannya, dan ada tingkatan F, tingkatan yang dikucilkan karena tidak mendapat suara.
Tiap orang mendapat 5 suara, satu orang bisa memilih lima lainnya, namun tidak boleh memilih dirinya sendiri, dan kamu tidak bisa memilih satu orang berkali-kali. Memainkan permainan ini tidak wajib, namun ada konsekuensinya yakni tidak mendapatkan suara.
Seperti dugaan, pada permainan Pyramide Game ke-13, Su Ji tidak mendapatkan suara dan ia berada di tingkat F, dan benar saja, Su Ji mulai mengalami perundungan berkali-kali oleh teman-temannya yang berada di tingkatan atasnya. Namun mereka seolah sudah ahli, yakni menyerang tanpa memberikan bekas luka pada tubuh Su Ji.
Su Ji terus bertanya-tanya, permainan macam apa yang mereka mainkan, siapa dalang dibalik permainan ini, dan kenapa semua orang setuju untuk memainkannya.Â
Namun ia tidak bisa tinggal diam, ia terus melakukan perlawanan dan mencari tahu cara mengakhiri permainanya, sambil mencari cara agar ia bisa keluar dari tingkatan F.
Su Ji berencana untuk berkerja sama dengan Myeong Ja-eun agar bisa bersama-sama keluar dari tingkatan F, namun Myeong Ja-eun sepertinya sulit untuk diajak kerjasama, akhirnya Su Ji terpaksa bergerak sendiri, ia mulai mendekati beberapa siswa yang berada di tingkat D untuk menemukan petunjuk permainan dan bekerjasama untuk saling memilih pada hari kamis berikutnya.Â
Sedikit demi sedikit, Su Ji menemukan petunjuk yang mengarahkan bahwa Baek Ha-rin adalah dalang dibalik permainan menakutkan itu, namun ia harus terus waspada dan mengumpulkan banyak bukti lainnya.
Su Ji juga menemukan kecurigaan bahwa yang merancang permainan ini tidak hanya dilakukan oleh Baek Ha-rin seorang, namun ada dukungan dari pihak sekolah, utamanya para guru bahkan kepala sekolah. Dengan fakta bahwa Baek Ha-rin adalah putri pimpinan sekolah.
Su Ji mencoba melaporkan perundungan kepada wali kelasnya, Pak Lim, namun hanya sia-sia, dia tidak sebaik yang dipikirkan oleh Su Ji. Hingga akhirnya, di permainan Pyramide game ke-14 Su Ji berhasil mendapatkan 5 suara yang membuat ia berada di tingkat C dan begitu pula dengan Myeong Ja-eun yang berada di tingkat D.
Sekarang posisi Su Ji sudah aman, tidak ada lagi yang mengusikknya, ia mencoba terus mempertahankan posisi C yang ia miliki, namun tetap merencanakan cara untuk menghancurkan Pyramide Game, ia berkolaborasi dengan Myeong Ja-eun dan Pyo Ji Ae, yang baru mendapatkan peringkat F .
Pertama, mereka harus mendekati peringkat D agar mereka dapat bekerja sama saling memberikan suaranya di hari pemungutan suara, sehingga jumlah C lebih banyak daripada D, dan tidak terbentuk lagi piramida yang kemungkinan akan menganggu sistem dalam permainan.
Kedua, baik Myeong Ja-eun maupun Su Ji harus berdiam diri saat Pyo Ji Ae dirundung, karena tidak ingin menarik perhatian yang lain, utamanya dari Baek Ha-rin.Â
Ketiga, mereka akan menambah anggota tim di luar sekolah, yakni penjaga toserba, kakak dari Woo-rin, korban perundungan tahun pertama yang sudah putus sekolah.
Akankah rentetan rencana yang digagas oleh Su Ji dan teman-temannya berhasil untuk menghancurkan pyramide game? Ataukah pyramide game ini akan tetap kekal karena ada dukungan dari sosok penguasa sesungguhnya di sekolah?
Konflik yang ingin diangkatÂ
Dalam drama ini ternyata tidak hanya mengangkat konflik perundungan akibat strata yang diperoleh dari bermain pyramide game, namun lebih dari itu.
Strata sosial
Strata sosial ternyata sangat memengaruhi popularitas seorang siswa dalam peringkatnya dalam pyramide game, seperti Baek Ha-rin, peringkat A, ia adalah putri pimpinan yang kaya raya dan mendapatkan semua yang ia inginkan, bahkan ia memiliki hak begitu besar dalam men-setting kelas yang ia inginkan, jabatannya sebagai seorang siswi nyatanya lebih tinggi daripada kepala sekolahnya.Â
Kepala sekolah hanya sebagai pion yang harus melakukan tugas yang ia perintahkan, termasuk melegalkan perundungan dan mendukung pyramide game.Â
Perokok dan pengguna narkoba
Siswi sekolah yang masih di bawah umur tentunya sangat dilarang keras untuk merokok, selain menyalahi etika sebagai seorang pelajar, juga akan memicu timbulnya masalah kesehatan. Apalagi penggunaan narkoba tentu akan mempengaruhi citra sekolah dan
Yang menjadi fokus saya adalah kenapa pelajar yang perokok dan pengguna narkoba justru berasal dari siswi kalangan berada, apakah kemudahan akses, selalu dimanja, dan kurangnya perhatian dari orang tua, adalah faktor yang melatarbelakanginya.
Girl Lovers
Dalam cuplikan scene di episode empat, disebutkan bahwa Su Ji mengetahui kelemahan dari siswa paling populer dan cantik, yakni Im Ye Rim. Kelemahannya adalah sepertinya antara Im Ye Rim dengan Shim Eun Jung, siswi tomboy, tengah menjalin hubungan lebih dari seorang sahabat.
Masih belum pasti memang status antara keduanya, namun pada beberapa scene sebelumnya, tampaknya sutradara ingin menggiring opini penonton, bahwa mereka sama-sama menaruh perasaan selayaknya pasangan.
Isu Perundungan di Indonesia
Perundungan kembali hangat di Indonesia sejak adanya kasus yang menyeret anak seorang public figure terkenal, banyak yang menyayangkan sikap anaknya yang tidak bisa menjaga nama baik keluarganya, apalagi karir ayahnya sedang naik daun dan stabil.
Keterlibatan anaknya serta teman satu geng lain dalam kasus perundungan di salah satu SMA Internasional ini, menyebabkan korban mengalami perawatan intensif di salah satu rumah sakit akibat luka bakar dan luka lainnya. Sekarang kasusnya tengah ditangani oleh Polres Tangerang Selatan.
Hal ini menjadi peringatan untuk kita semua bahwa sejatinya perundungan bisa terjadi pada siapapun dan kapanpun, terjadi pada kita sendiri atau bahkan pada keluarga tercinta, entah yang menjadi korban atau bahkan yang menjadi pelaku.
Penanaman moral dan akhlak patut diterima sejak anak berusia sekolah dasar, tidak hanya terpaku pada kecerdasan intelektual saja, namun juga perlu dilengkapi dengan kecerdasan spiritual dan emosional.Â
Apalagi sebagai orangtua dari anak atau kakak dari seorang adik, tentu harus mencontohkan perilaku yang baik, yang nantinya dapat mereka contoh dalam kehidupan sehari-hari.
