Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Solo Backpacker, Menjelajah 5 Stasiun dalam Sehari Semalam, Oleh-oleh Kaki Bengkak?!

1 Maret 2024   11:22 Diperbarui: 1 Maret 2024   11:26 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa kali juga saya terbangun dan membenahi posisi duduk, dan saya mencoba memeluk tas ransel di dekap saya, tidur lagi. Tak lama kemudian, saya dibangunkan oleh mas-mas samping kiri saya dan menyuruh saya untuk pindah agar bisa bersandar di dinding gerbong, saya pun mengiyakan dengan mengangguk, sambil setengah sadar, saya pindah namun setelah itu tidur lagi. Bangku depan kosong karena kedua bapak tadi sudah turun terlebih dahulu.

Tepat pukul 02.40 kereta Matarmaja telah tiba di stasiun Malang Kota, ada announcement terakhir yang saya ingat, bahwa ada 2 cara yang bisa dilakukan untuk  keluar dari Stasiun Malang Kota, pertama bisa melewati terowongan dan kedua bisa naik eskalator, karena sudah capek, saya tidak berpikir banyak, saya hanya bertanya arah menuju eskalator.

Ternyata pilihan saya benar, ada ruang tunggu luas dan nyaman setelah menaiki escalator, selain itu, juga ada mesin minuman otomatis, toilet, dan juga mushola yang bersih. Udara yang saya rasakan pertama kali adalah dingin yang menyegarkan, saya saat itu lupa saat itu tidak membawa jaket, namun untungnya saya membawa sweater.

Sekiranya ada sekitar 1 jam saya berada di Stasiun Malang Kota, tentu sudah mengicipi toilet dan musholanya. Sekitar pukul 04.00 saya mencoba pesan ojek online dan memutuskan untuk pergi ke masjid Jami' Malang yang berhadapan langsung dengan alun-alun Malang dan Kantor Bupati Malang.   

Potret nampak depan Masjid Jami' Malang | Dokumen Pribadi
Potret nampak depan Masjid Jami' Malang | Dokumen Pribadi

Tentu tujuan utama saya di Masjid adalah untuk beribadah melaksanakan sholat subuh berjamaah, namun sebelumnya saya juga harus membersihkan diri dengan mandi air secukupnya dan berganti pakaian bersih. Saya juga bertemu dengan ibu-ibu penjaga kebersihan masjid yang saat itu juga sama-sama akan mandi di kamar mandi masjid, dan mengajak saya berbasa-basi sebentar. Ibunya ramah dan baik.

Selesai mandi saya pun bergegas berdandan di ruang dandan, berada di samping kamar mandi, saya cukup kagum bahwa masjid ini adalah satu-satunya masjid yang pernah saya kunjungi, yang menyediakan ruang ganti/dandan serta kaca besarnya.

Setelah menunaikan jamaah sholat subuh, entah kenapa mata sangat sulit untuk melek, akhirnya saya memutuskan untuk duduk bersandar di dinding bagian belakang dari shaf putri, karena acara mulai jam 8 tepat, sehingga masih ada waktu banyak.

Sekitar jam 05.55 saya terbangun dan memutuskan untuk kembali berwudhu untuk menunaikan sholat dhuha dan membenarkan jilbab saya yang mulai berantakan. Setelah sholat, saya pun beberes, merapikan barang-barang agar tetap muat dalam satu ransel.

Kemudian beberapa ibu-ibu paruh baya menghampiri saya sambil berbasa-basi dan ngobrol random tentang pemilu presiden lalu. Ternyata orang Malang ramah-ramah, malah saya disuruh untuk menginap sampai sore di Masjid, tidak apa-apa katanya, saya hanya tersenyum malu.

Beberes selesai, saya pun berpamitan dengan ibu petugas kebersihan masjid yang saat itu tengah asyik menyapu, saya hampiri dan mengucapkan terimakasih banyak telah mengizinkan saya singgah ke Masjid ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun