Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"University War", Seni Bertahan Hidup dengan Kekuatan Otak

29 Februari 2024   11:45 Diperbarui: 29 Februari 2024   20:19 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini FYP TikTok saya penuh dengan cuplikan reality show asal Korea Selatan bernama "University War".

Review baik berdatangan dari para content creator di TikTok, yang membuat saya sangat penasaran dengan reality show tersebut.

Kalau bisa dibilang "University War" ini lebih seperti olimpiade bergengsi yang disetting sedemikian rupa seperti dalam sebuah permainan, siapa yang paling kuat bertahan menggunakan kekuatan otaknya dialah yang dapat melaju ke babak-babak selanjutnya.

Mahasiswa-mahasiswa ternama dari 5 top universitas di Korea; SNU, KAIST, Yonsei, Korean University (KU), dan Postech dan 1 top universitas dunia, yakni Hardvard dipertemukan dalam satu ajang kompetisi yang diharuskan untuk mempertahankan posisi mereka masing-masing sebagai perwakilan universitas terbaik Korea dan tim pemenang akan mendapatkan beasiswa sebesar 40 juta won.  

Pemain "University War"

Masing-masing universitas mendelegasikan 4 orang mahasiswa dengan beragam latar belakang jurusan, untuk tim SNU ada Jung Hyun-bin mahasiswa Kedokteran 2021, Kyung Do-hyun mahasiswa Ekonomi 2023, Song Hyun-seok mahasiswa Teknik Elektro tahun 2022, dan Park Hyun-min Mahasiswa Psikologi 2023.

Tim Kaist ada Heo Sung-bum mahasiswa Ilmu Komputer 2019,  So Hyun-ji mahasiswi Manajemen Bisnis dan Teknologi, Yang Jung-hyuk mahasiswa Matematika, dan Choi Seo-yeon mahasiswi Teknik Elektro tahun 2020.

Tim Yonsei ada Son Ju-hyung mahasiswa Teknik Mesin, Kim Ki-hong mahasiswa Farmasi 2023, Park Na-yoon dan Choi Hyun-jun adalah mahasiswa Kedokteran Gigi.

Tim KU ada Lee Dong-kyu mahasiswa Matematika 2019, Kim Jung Min mahasiswa Administrasi Bisnis, Chae Seung Min mahasiswa Statistika tahun 2021, Lee Ji-soo mahasiswa Fisika tahun 2023.

Tim Postech ada Shin Jae-yoon mahasiswa Fisika 2020, Lee Hyun-soo mahasiswa Teknik Kimia tahun 2020, Sim Min-Sub mahasiswa Ilmu Komputer tahun 2019, dan Moon So-yul mahasiswi Teknik.

Tim Hardvard, ada David Jurusan Matematika, Janice jurusan Matematika Terapan dan Sosiologi, Sky Jung Jurusan Ilmu Komputer, dan Ray Noh mahasiswa jurusan Teknik Mesin.

Mereka harus menggunakan kekuatan otaknya dalam menjawab soal-soal dengan cepat, menyusun strategi permainan, dan kerja sama tim sangat diperlukan agar dapat terus bertahan dan dapat melaju ke tantangan selanjutnya dan memperoleh gelar pemenang.

"University War" dapat disaksikan melalui aplikasi Coupang Play dan sudah rilis untuk semua episode, memiliki total 8 episode masing-masing berdurasi 60 menit.

Jika Anda mencari tontonan yang berbobot sepertinya "University War" cukup seru untuk diikuti, apalagi yang menyukai soal hitungan dan penalaran. 

"University War" menyediakan hiburan sekaligus pelajaran, Anda mungkin juga dapat ikut mengerjakan soal-soal yang diberikan dan melihat beberapa strategi dari masing-masing tim dalam menyelesaikan tantangan, karena tidak hanya kecepatan namun ketepatan menjawab juga sangat diperlukan.

Apa yang membuat "University War" Menarik?

Visual para pemain dan tingkah lucunya

Tidak perlu diragukan lagi jika visual orang Korea memang sangat good looking, yang laki-laki tentu tampan, dan yang perempuan tentu cantik.

Pasti satu diantara mereka telah menjadi bias/idola Anda, bukan?

Kalau saya sangat mengidolakan Hyun bin dan Dong Kyu, pesona pintarnya selalu memancar keluar.

Dan ada beberapa tingkah lucu antar pemain, saya akan sebutkan satu tim yang paling menyita perhatian saya, yaitu SNU, mereka semua kocak, kecuali Hyun-bin.

Menurut saya, mereka adalah komposisi tim yang sempurna. Ada yang terlalu santai, ada yang kocak, polos, juga ada yang panikan, serta ada penengah di antara ketiganya, yang memiliki sifat kalem, dan berkata semua akan baik-baik saja.

Konsep reality show yang belum pernah ada

Menurut saya, konsep pertandingan otak yang ditayangkan dan dijadikan suatu reality show belum pernah saya jumpai sebelumnya, sejauh ini saya hanya menjumpai olimpiade formal di SMP/SMA maupun debat yang saya pikir, mereka sudah sangat berbakat dan mengagumkan.

Awalnya saya akan mengira ini adalah reality show yang berat dan cenderung membosankan, namun nyatanya tidak, malah membuat saya ketagihan untuk terus marathon menyelesaikan 8 episode sekaligus.

Memang soal dan tantangan yang diberikan cukup berat bagi saya yang hanya remahan ini, namun saya mampu mengikuti alur cerita dan sedikit banyak ikut menjawab satu dua pertanyaan jika ingin.

Namun overall, konsepnya bagus, olimpiade yang dibalut dalam sebuah permainan,  dan setiap pemain harus dapat melewati tantangan-tantangan tersebut dengan mengerahkan kekuatan otak yang mereka miliki.

Sinopsis Pertandingan dalam "University War"

"Otak Elektronik"

Di awal episode, peserta langsung disuguhi oleh tantangan "Otak Elektronik", yakni penjumlahan bilangan ratusan tanpa menggunakan alat bantu hitung, baik kalkulator maupun alat tulis. Soalnya yakni penjumlahan 428 + 591 + 972 + 879 + 919 + 174 + 342 + 567 + 603 + 298.

Mungkin jika menggunakan alat bantu hitung akan sangat mudah, namun bagaimana jika tidak disediakan apapun, dan inilah tantangannya.

Pemilihan kartu AS ini berfungsi untuk memilih perwakilan tim agar dapat bertanding satu lawan satu, dan jika menang akan mendapatkan keuntungan dalam tantangan selanjutnya.

"Menemukan Bilangan Prima"

Perwakilan kartu AS Pertama dimenangkan oleh Park Hyun-bin dari SNU dan memilih untuk melawan Park Na-yoon dari Yonsei untuk dapat bertanding satu lawan satu dalam permainan menemukan bilangan prima antara 500-570 dan 1100-1180.

Bilangan prima adalah bilangan bulat yang bisa dibagi oleh satu dan dirinya sendiri.

Kedua peserta dihadapkan dengan beberapa bilangan acak, kemudian masing-masing akan menebak yang mana bilangan primanya, dan tentu panitia akan memberikan batasan waktu untuk masing-masing kesempatan dalam menjawab. Dan Hyun-bin memenangkan pertandingan.

"Mengerjakan 300 soal"

Tidak ada batasan waktu, namun 5 tim akan berebut menjadi 3 tercepat agar aman dari eliminasi.

Setelah masing-masing tim membagi mana-mana saja yang harus dikerjakan per individu, saat waktu dimulai semua disibukkan dengan mengerjakan soal, lalu ada yang juga yang bertugas untuk menginput jawaban di tablet, agar nantinya sistem mengoreksi berapa jawaban yang salah dan perlu diperbaiki.

Soalnya bermacam-macam dengan tingkat kesulitan yang berbeda, ada perpangkatan, pembagian, penjumlahan, pengurangan, akar, perkalian, faktorial.

Namun yang menjadi tantangannya adalah soal yang sangat banyak dan harus menemukan jawaban salah yang perlu diperbaiki oleh tim.

Tiga tim teratas adalah Yonsei, KU, dan SNU. Dan untuk tim Postech serta Kaist karena berada di urutan dua terbawah, akan menghadapi Deathmatch dan salah satu diantaranya harus tereliminasi. 

"Formula Panahan"

Menggunakan 4 angka dan operator matematika (tambah, kurang, kali, bagi, pangkat, akar, tanda kurung, dan faktorial) untuk membuat nomor target di papan target, angka-angka yang disediakan adalah terbatas pada angka 1-6.

Misalnya, targetnya adalah angka satu dan rumus yang harus digunakan terdiri dari 4 angka, yakni 1 pangkat 1 pangkat 4 pangkat 5 sehingga nantinya dihasilkan adalah 1.

Begitu seterusnya, mereka tidak hanya harus membuat rumus pengerjaan dari masing-masing angka yang ditargetkan, namun mereka juga harus cepat dan tepat dalam menjawab.

Untuk permainan ini dimenangkan oleh Tim Kaist, sehingga Tim Postech harus tereliminasi, sehingga Tim Hardvard pergi menggantikan posisi Tim Postech.

"Angka Sempurna"

Tipe soal penalaran logis, Isi bagian kosong dengan angka agar kalimatnya benar dan masukkan angka secara berurutan dalam kalimat tersebut, soalnya adalah "Dalam kalimat ini jumlah kemunculan dari angka 1 adalah X, dari angka 2 adalah x, dari angka 3 adalah x, dari angka 4 adalah x, dari angka 5 adalah x, dari angka 6 adalah x, dan dari angka 7 adalah x. 

Dalam permainan ini dimenangkan oleh Kim Ki Hong dari Yonsei dan memutuskan untuk melawan Janice dari Hardvard.

"Keseimbangan"

Kedua pemain yakni Ki Hong dan Janice harus menuliskan 4 angka yang disembunyikan, pihak lawan tidak tahu, tugasnya adalah saling menebak berapa angka yang dituliskan oleh pihak lawan, bukan dengan cara menebak-nebak saja.

Namun ada caranya, yakni dengan membandingkan satu per satu angka antara kedua pemain, apakah lebih besar atau lebih kecil atau bahkan sama dengan, begitu seterusnya, sampai dapat diketahui angka yang tersembunyi. Dan permainan ini dimenangkan oleh Janice dari Hardvard.

"Penyelidikan Sinyal"

Masing-masing tim akan bertugas sebagai satu penangkap dan tiga penyidik, tugas penyidik adalah membawa pesan kepada penangkap terkait ciri-ciri umum sampai spesifik pada tokoh animasi yang dipilih, dan ditulis kode-kode pada kartu yang nantinya akan diberikan kepada penangkap sebagai yang bertugas untuk menerjemahkan pesan tersebut dengan memilih satu tokoh animasi yang paling sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan oleh penyidik.

Ketiga tim, SNU, KU, dan Hardvard aman, sedangkan Tim Yonsei dan Tim Kaist harus melakukan Deathmatch karena berada di urutan kedua terakhir karena adanya kegagalan dalam menyampaikan dan menerjemahkan pesan.   

"Nomor Pixel"

Menemukan nomor target dengan menggabungkan satu set kartu, tim yang menemukan angkat target terbanyak akan memenangkan permainan. Saat pertandingan akan disediakan 15 kartu pixel dan 3 nomor target, setidaknya untuk membuat nomor target harus menggunakan minimal 2 kartu pixel.

Permainan ini adalah permainan satu lawan satu yang terdiri dari 5 babak, sehingga nanti ada satu orang yang berperan ganda.

Kedua tim, baik Yonsei maupun Kaist cukup setara karena saling kejar-kejaran poin, namun di babak ke-5, Choi Hyun-jun dari Yonsei berhasil menebak angka yang hilang dari 4 kartu pixel pilihannya, dan permainan ini dimenangkan oleh Tim Yonsei sehingga Tim Kaist harus tereliminasi.

Berikut adalah sinopsis "University War" dari episode satu hingga episode empat, masih ada empat episode lagi tentu dengan segala tantangan yang semakin sulit, semakin menguras kekuatan otak, dan kekompakan serta startegi tim sangat diperlukan.

Kira-kira tim siapakah tim terkuat, tim siapakah yang memang layak menyandang universitas terbaik di Korea maupun Dunia? Saksikan langsung dengan mendownload apllikasi Coupang Play saja, dan rasakan sensasi keseruan dalam melihatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun