Acara khidmat tidak berlangsung lama sejak kedatangan Kim Yeong-ho, yang mengaku sebagai adik tiri dari Yeon Seo Ha, ia meminta haknya dalam warisan tanah makam mendiang pamannya dan menimbulkan keributan.
Setelah polisi mencoba melakukan investigasi dan analisis ternyata memang benar bahwa kematian Yeong Myung-gil memiliki motif pembunuhan atas adanya temuan talium di wadah obat-obatan pribadi yang dan pada minuman konsumsi miliknya. Selain itu, berdasarkan tes DNA, diketahui bahwa Kim Yeong-ho adalah kerabat dekat dari Yeon Seo Ha, dan Kim Yeong-ho juga berhak atas gugatan hak waris miliknya.
Kenangan kelam masa remaja Yeon Seo Ha kembali teringat, dimana saat-saat ibu kandungnya menikah lagi dengan laki-laki pilihannya, namun ia tidak merestui hubungan tersebut dan memilih pergi dari rumah dan mengunjungi ayah kandungnya yang sudah bersama dengan anak laki-laki yang tidak lain adalah Kim Yeong-ho.
Atas kerja keras Detektif Choi secara mandiri, ia berhasil mendapatkan bukti-bukti terkait kematian Yeong Myung-gil, dan menyerahkan bukti-bukti kepada kepala detektif Park Sang Min. Akhirnya polisi menemukan petunjuk baru, bahwa kematian Yeong Myung-gil ternyata adalah memang murni adanya motif pembunuhan.
Selama beberapa tahun terakhir, SPBU dan transportasi umum di Jinseong-ri kekurangan pengunjung dan tidak ada aktivitas ekonomi, tapi setelah kematian Yeong Myung-gil, desa tampak sangat hidup, orang-orang bersikap seolah-olah tempat itu akan dikembangkan, gunung di Jinseong-ri adalah lokasi bagus untuk pembangunan lapangan golf dibawah naungan Jijo Construction.
Perusahaan konstruksi berhasil mendapatkan sebagaian besar tanah, kecuali tanah pemakaman milik Yeong Myung-gil, karena itulah pembangunan lapangan golf ditunda tanpa batas waktu begitupula dengan gedung terbengkalai yang rencananya digunakan oleh pengunjung golf. Namun pembangunan terhenti karena utang yang belum dibayar, dan perusahaan konstruksi telah menjamin hak gadainya.
Saat Yeong Myung-gil menolak menjual tanahnya, perusahaan kontruksi dan pemilik gedung (Si Kepala Desa, Yeong Seok-so) harap-harap cemas, sambil memikirkan cara tercela mereka demi mendapatkan tanah Yeong Myung-gil. Selanjutnya untuk temuan talium, ternyata sulit didapatkan dalam jumlah kecil, sehingga mereka membeli kemasan besar, dan menyembunyikannya di gedung tersebut, disamarkan sebagai bahan konstruksi.
Setelah Si Kepala Desa dipanggil ke kantor polisi, ia bersaksi bahwa ia tak bersalah, ia hanya menjalankan perintah Kim Kwang-Soo, pegawai Jijo Construction. Si kepala desa berkata bahwa ia dijanjikan hasil keuntungannya jika berhasil membujuk para warga menjual tanahnya, tapi Yeong Myung-gil terus menolak menjual tanahnya, hingga Kim Kwang-Soo membunuhnya dengan Makgeolli dan talium. Â
Tidak berhenti akan kematian Yeong Myung-gil, kematian selanjutnya terjadi pada suami Yeon Seon-Ho, Yang Jae Seok, setelah pertengkaran hebat antar keduanya yang membahas perceraian dan urusan tanah warisan, membuat Yeon Seon-Ho harus menurunkan Yang Jae Seok dari mobilnya.
Yang Jae Seok menyusuri jalanan gelap sendirian, dan tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang yang menodongkan pistol berburu kepadanya, dan dor. Peluru berhasil masuk ke bagian kepala belakang dan jasadnya di temukan di parit desa Jonseong-ri. Â
Setelah itu, Yeon Seon-Ho, Kim Young-Ho dan wanita selingkuhan Yang Jae Seok dipanggil ke kepolisian untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Yeon Seon-Ho cukup terpukul atas kematian suaminya, dan tidak hanya itu, ia selalu merasakan ada orang yang sedang mengawasinya dimanapun dan kapanpun, ia menaruh curiga yang besar terhadap Kim Yeong-Ho.