Tidak berhenti menjadi petugas survei kesehatan, saya mencoba mengambil kesempatan lain untuk menjadi petugas survei politik di salah satu Lembaga Survei Nasional yang berpusat di Sidoarjo dan menangani satu desa terdekat dari domisili saya.
Kerjanya tidak berat, petugas survey hanya diminta untuk wawancara responden dan menuliskannya di kuesioner, selanjutnya kuesioner-kuesioner tersebut diserahkan kepada penanggungjawab Kabupaten/Kota dan bayaran pun diterima.
Pengalaman baru bagi saya, tentu, dan berkat menjadi petugas survey ini, wawasan politik saya juga bertambah.Â
Saya jadi mengetahui sampai mana pengetahuan dan faktor apa saja yang mempengaruhi preferensi masyarakat mengenai politik dan pemilu serentak yang akan diadakan bulan Februari mendatang.
Pengetahuan Masyarakat Mengenai Calon Legislatif
"Bu, besok pas pemilu tanggal 14 Februari, rencananya mau pilih caleg siapa?" tanyaku.
Si ibu menjawab, "Endak tahu mbak, gak kenal, sekarang itu buanyak lho, jadi binggung, tinggal hari-H sajalah," jawab ibu dengan nada malu dan sedikit berdalih.
Jawaban tersebut adalah gambaran mayoritas jawaban wawancara yang saya dapatkan dari responden pilihan. Mungkin tidak hanya responden yang binggung, jika saya berada di posisi mereka pun, pasti saya memilih jawaban yang sama.
Saat ini di Indonesia sudah ada 18 partai politik, yang tentu masing-masing partai mengusung caleg-caleg berbakat melalui seleksi ketat. Pemilu bulan Februari yang akan datang, terdapat 4 jenis caleg (calon legislatif) yang harus dipilih oleh masyarakat: DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.