Sadarlah siswa dengan mulut kasar sepertinya tidak hanya satu tapi ada di setiap kelas lainnya dengan gaya berbeda.
Dari sini saya tahu bahwa fasilitas yang lengkap dan canggih tak berdampak pada moral seorang siswa.Â
Fasilitas adalah benda yang fungsinya sebagai alat penunjang proses penyerapan ilmu pengetahuan.Â
Tapi sepertinya sekolah ini terlalu berfokus pada pembangunan fasilitasnya ketimbang moral peserta didiknya.Â
Saya rasa ada banyak sekolah yang seperti ini lebih mengejar pembangunan fisik bangunan ketimbang moral dan kedirian peserta didik.
Kesalahan dalam memahami tujuan pendidikan menjadikan peserta didik kehilangan sesuatu yang sangat penting, yaitu moral atau dalam bahasa lainnya akhlak.Â
Perilaku tak berakhlak seperti berkata kasar, menjawab omongan, mendongkol, tidak bisa menghargai orang lain dan parahnya sombong.Â
Perilaku-perilaku inilah seharusnya dihindari oleh siswa, sekolah menjadi orang pertama yang harus sadar akan ini bahwa pendidikan yang mereka lakukan adalah melahirkan siswa yang berakhlak bukan orang yang pintar tapi sombong.Â
Bagi seorang guru nilai seorang siswa tidak dihitung dari seberapa tinggi nilai yang diperolehnya sebab hak memberi nilai merupakan hak guru dan dia bisa saja memberikan nilai apapun pada siswa-siswanya. Namun sejatinya yang menjadi nilai dari seorang siswa bukan dari kehebatannya mengerjakan soal-soal yang diberikan melainkan dari sikapnya.
Bagaimana mungkin seseorang akan dihargai sedangkan dia selalu merendahkan orang-orang di sekitarnya.Â
Bagaimana mungkin seseorang dihargai jika dia selalu berkata kasar pada orang lain. Ini merupakan hal mungkin yang sering terjadi di kalangan siswa sekolah elit saat ini.Â