Mohon tunggu...
Zia Mukhlis
Zia Mukhlis Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemerhati Pendidikan dan Sosial Budaya

Jurnalis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisnis Mahasiswa Indonesia di Mesir Amburadul?

11 April 2019   10:07 Diperbarui: 12 April 2019   09:50 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembisnis aktif adalah mereka yang produktif dan konsisten waktunya berbisnis. Sedangkan pasif adalah kebalikannya, yang kurang produktif dan waktunya tidak beraturan. Terlepas dari hasil yang mereka dapatkan, pembagian kategori ini tidak akan mempengaruhi hasil para pembisnis, sebab kategori ini adalah gaya berbisnis dan keefektifan seseorang dalam berbisnis.

Jika melihat di lapangan, wadah promosi yang digunakan oleh para pembisnis adalah Facebook dan Whats App. Facebook terbatas pada postingan di profil pribadi dan grup jual beli. Sedangkan Whats App juga demikian, pada story pribadi dan grup-grup . pertanyaannya, apakah ini efektif?

Jawabannya, TIDAK dan IYA

Kita jawab dulu 'IYA', ini tergantung pada kebutuhan Masisir sendiri, jika barang yang dijual adalah seperti kebutuhan rutin dan banyak orang, maka dengan memosting di grup-grup tersebut sudah cukup. Seperti bagasi pesawat. 

Dengan banyaknya jumlah Masisir yang berbisnis seperti yang kita utarakan di atas tadi, yang kebanyakan produk mereka didatangkan dari Indonesia, maka bisnis bagasi pesawat menjadi perantara yang sangat dibutuhkan, layaknya jasa pengiriman barang di Indonesia. Lalu bagaimana dengan bisnis lainnya seperti madu, buku, peci, makanan, dan lainnya. Jika kita hanya memosting di grup-grup Whats App atau Facebook plus story-nya, belum tentu barang kita akan selalu dilihat oleh pembeli. 

Mungkin dalam hitungan menit saja promosi kita sudah tenggelam jauh ke bawah dan sudah malas orang untuk men-skrolnya lagi. Apalagi jika ada yang promosi barangnya secara sembarangan dan asal grup orang, bisa jadi di-blacklist jualannya dari grup tersebut, kejadian seperti ini sering terjadi di Masisir.

Keefektifan dalam berbisnis tentu juga mesti diperhatikan oleh Masisir pembisnis hari ini. dengan jumlah pesaing yang semakin banyak dan pasti akan bertambah setiap harinya. Maka jika hanya menggunakan media yang ada seperti Whats App dan Facebook belum tentu akan membuat barang kita dilirik oleh banyak pembeli. Apalagi masalah yang cukup unik di sebuh grup jual beli isinya ternyata adalah para penjual semua, tentu yang terjadi adalah promosi sesama penjual, lucu bukan? Inilah jawaban untuk 'TIDAK'.

Ketimpangan dalam peluang berbisnis ini tak ankan dirasakan bagi mereka yang bisnisnya sudah laku atau barangnya sudah diminati banyak orang. Tapi ketimaangan peluang ini sangat dirasakan bagi mereka yang baru memulai berbisnis, baru coba-coba dan kebanyakan ini adalah mereka yang baru menikah atau sudah berkeluarga. 

Dan juga bagi mereka yang barang bisnisnya belum terlalu terkenal atau baru pertama kali dikenalikan di pasar Masisir. Nah, kesamaan peluang itulah yang mesti disatabilkan, agar pasar lebih bebas dan tidak ada monopoli pasar oleh sebagaian pihak. Setuju gak?

Lalu apa solusinya?

Sudah saatnya ada orang yang mengambil peluang bisnis pada kondisi perbisnisan Masisir yang amburadul ini. Saatnya kita memberikan kesempatan yang sama bagi siapapun untuk berbisnis, kesempatan yang sama untuk setiap barang dilihat dan dipilih oleh pembeli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun