Mohon tunggu...
Zia Mukhlis
Zia Mukhlis Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemerhati Pendidikan dan Sosial Budaya

Jurnalis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antusias Mahasiswa Al Azhar Kedatangan Pakar Syi'ah

9 Februari 2019   12:19 Diperbarui: 9 Februari 2019   12:28 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juga sering ia tak menjawab pertanyaan yang dilemparkan, ia menyuruh agar pertanya mencari jawabannya sendiri. Dikarenakan mungkin jawaban pertanyaan mudah untuk dicari atau pertanyaan tersebut memang kewajiaban peserta sebagai mahasiswa yang bergelut di bidang agama.

Kedua, sisi kejujuran dirinya. DR. Syamsudin memberikan kesan yang membekas pada seluruh peserta, salah satu penanya mencoba membantah atau mengkritik pandangan beliau dengan medatangkan dalil dari perkataan Grand Syekh Al Azhar Ahmad Toyyib dan mantan mufti Mesir syekh Ali Jum'ah. 

Dengan tenang ia menjawab, bahwa ia bukan siapa-siapa dibandingkan dengan dua orang besar yang disebutkan. Kembali peserta disuguhkan dengan ketawadu'an dari seorang pakar Syi'ah yang keliber ini.

Bagian yang unik dari DR. Syamsudin adalah pembawaannya yang sederhana. Jika dibandingkan dengan para pakar pemikiran Islam dari Malaysia kita akan dibuat takjub oleh dan bangga dengan beliau ini. Beberapa minggu sebelumnya Malaysia juga pernah mengadakan kelas pemikiran Islam di Kairo, sebagai orang Indonesia kita akan dibuat kagum dan bingung olehnya. 

Sebab para pakar menggunakan bahasa yang bercampur aduk antara Inggris dan Melayu. Sedangkan DR. Syamsudin menggunakan bahasa sangat sederhana dan jarang menggunakan kosa kata ilmiah, tentu ini membuat semua peserta bisa mencerna setiap apa yang ia terangkan.

Di samping itu, lawakan kering selalu menghiasi kejenuhan seminar. Itu menjadi jurus ampuh kala peserta mulai capek dan hilang fokus. Masih banyak fakta lain yang belum dinampakkannya. Pembawaannya selalu tenang, tidak terlalu ambisius saat menerangkan, dan  menguasi berbagai macam bahasa selain Arab dan Inggris. 

Karir pendidikan yang pernah studi diberbagai kampus luar negeri tak membuat dirinya menjadi lebih tinggi, namun malah lebih seperti guru yang akrab dengan murid-muridnya.

Dua pertemuan ini dihadiri dengan perasaan antusia dari mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Universitas Al Azhar. 

dokpri
dokpri
       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun