Selama berlangsungnya kajian, perkataan yang sering keluar dari kanda Nurhono adalah "kalian kurang tafakkur!", dilihatnya kami belum bisa melihat secara mendalam tentang berbagai ayat yang ia sodorkan, juga tentang kisah-kisah yang ia ceritakan. Rasanya kembali kita disadarkan bahwa kita kurang mencermati apa yang kita lihat sacara lebih dalam dan menyadarkan diri bahwa kita masih bodoh.
Karena pekerjaan kanda Nurhono adalah seorang trainer di berbagai tempat dan telah pernah menjadi orang yang mempersiapkan pemimpin-pemimpin di perusahaan besar, maka ilmu leadership tak lupa ia tumpahkan kepada kami, secara tidak langsung kami sudah di-coachingnya.
Begitulah Pelajar Islam Indonesia Sumatera Barat memperingati kemerdekaan Indonesia ke-73. Sudah saatnya kita memperlakukan dan merefleksikan kemerdekaan kita dengan cara yang lebih bijak sana. Â
![dok.pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/21/foto-bersama-pii-sumatera-barat-dengan-murid-prof-al-attas-kanda-nurhono-5b7b71066ddcae1bc35532d2.jpg?t=o&v=555)