Mohon tunggu...
Zia Mukhlis
Zia Mukhlis Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemerhati Pendidikan dan Sosial Budaya

Jurnalis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kelebihan Perempuan Indonesia dari Perempuan Mesir

13 Februari 2018   02:09 Diperbarui: 13 Februari 2018   02:22 1858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah suatu ketika penulis melakukan perjalanan bersama saudari penulis, ketika waktu shalat sudah masuk maka kami langsung mencari masjid terdekat untuk shalat, waktu itu penulis lupa bahwa masjid-masjid di Mesir ini banyak yang tidak menyediak tempat dan fasilitas untuk perempuan, maka penulis periksa ke dalam masjid ternyata memang tidak menyediakan untuk perempuan, kebetulan saudari penulis wudu'nya masih ada, dan karena ia sudah terbiasa dengan kondisi Mesir yang demikian ia telah sedia sejadah di tasnya dan shalat di teras luar masjid, sedangkan penulis sendiri shalat di dalam masjid. Dalam hati berkata, " tak terbayang jika penulis jadi perempuan...", tapi jika di siasati dari awal bisa seperti yang dilakukan saudari penulis, semuanya ada jalan.

Dan Alhamdulillah kita di Indonesia sangat jauh dari keadaan yang seperti ini, masjid-masjid di Indonesia semuanya menyediakan tempat dan fasilitas untuk perempuan, bahkan fasilitas perempuan lebih baik dari laki-laki. Di Indonesia bukan hal yang tabu jika perempuan hendak ke masjid, bayangkan saja jika kebiasaan kita sama dengan di Mesir, mungkin masjid-masjid kita akan banyak yang sepi karena ibuk-ibuknya pada shalat di rumah, karena yang meramaikan masjid itu adalah ibuk-ibuk dan nenek-nenek, bukan jamaah laki-lakinya, kalaupun ada itupun imam dan muazin saja. itu disebagian masjid, banyak masjid yang jamaah laki-laki dan perempuannya sama banyak dan bahkan lebih.

Walaupun dalam kebiasaan Mesir perempuannya shalat dirumah tapi ada juga sebagian perempuannya yang shalat di masjid apalagi pada saat shalat jum'at, jika pembaca shalat jum'at di Mesir maka akan ditemukan bahwa yang pergi untuk jumatan itu bukan hanya laki-laki tapi perempuan juga dan banyak, tentu tujuan mereka ikut jum'at adalah juga ingin shalat berjamaah di masjid dan mendengarkan tausiyah khutbah jum'at, rasa haus akan siraman rohani dan makanan hati adalah kebutuhan pokok seorang hamba, dan itu hanya bisa di dapatkan di masjid.

Beruntung sekali perempuan-perempuan di Indonesia dengan bebasnya bisa ke masjid, duduk mendengarkan pengajian dan ceramah, dan banyak pula yang mengadakan majelis ta'lim khusus untuk ibuk-ibuk, betapa beruntungnya perempuan Indonesia. Coba bayangkan jika ibuk-ibuk shalatnya di rumah tidak di masjid, tentu pasti akan kering jiwa itu karena tidak bisa mendengar tausiyah dari ustadz Abdul Somad di masjid, dan tentunya pasti ada banyak hal yang hilang saat ibuk-ibuk shalatnya di rumah.

Ohh iya, satu lagi kelebihan perempuan Indonesia dari perempuan Mesir adalah, sejauh penglihatan penulis perempuan Mesir shalatnya tidak menggunakan 'mukena', mereka shalat hanya menggunakan pakaian yang mereka pakai, jika saat itu mereka menggunakan seragam sekolah, maka seragam sekolah itu yang dipakai untuk shalat, dan lainnya, tentunya tetap menutup aurat. 

Tapi bagi penulis, mukena adalah pakaian khusus untuk ibadah dan shalat yang pasti menutup aurat perempuan yang menggunakannya, karena jika mengunakan pakaian yang di pakai perempuan saat itu, kadang ada perempuan yang sedang otw hijrah jadi masih menggunakan baju ketat atau ada perempuan yang baru hijrah dan masih menggunakan baju ketat, maka dengan mengenakan mukena semuanya tertutupi dan ibadahnya lebih khusyuk, dan juga membuat yang menggunakannya terlihat anggun. Cie...  

Cuma orang Indonesia yang peke mukena, Alhamdulillah Indonesiaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun