Alhamdulillah untuk nikmat kesehatan, kesempatan dan anugerah-Mu Yaa Allah.
Dipenghujung Ramadan kali ini, ada haru, ada canda, ada senyum dan bahagia..
Meraih kemenangan, merayakan Idul Fitri setelah sebulan menahan nafsu, meningkatkan iman dan takwa serta menahan lapar dan dahaga.
Hanya ingin mendapatkan ridho-Mu dan hidayah-Mu Yaa Robb.
Sekali lagi, Saya merayakan lebaran kali ini jauh dari mama dan papa.
Begitu juga dengan saudara kandung.
Rindu, memang rasa yang tak mungkin dihindari.
Sedih, apalagi. Rasa yang tak bisa dipungkiri.
Iri? Tidak tetapi mengharukan dan turut berbahagia rasanya melihat mereka yang bisa merayakan momen berbahagia bersama keluarganya.
Munafik rasanya jika saya tidak mengakui hal tersebut.
Maa... Paa... Maafkan anakmu ini yang tahun ini tak bisa bertemu.
Alasannya, mama dan papa sudah tahu bahkan mingkin sudah bosan mendengarnya.
Maa... Paa... Sekali lagi mohon maaf  dan lahir batin Yach .Mamaa dan Papaa, insyaallah sehat, sehat dan sehat selalu.Doa terbaik untuk mama dan papa..
Mungkin saya tak seperti teman-teman lain atau orang pada umumnya yang menunjukkan rasa sayangnya dengan pelukan dan hal romantis lainnya..
Saya hanya bisa mengukir apa yang saya rasakan dan akan saya sampaikan melalui karya goresan ini..
Agar semua tahu bahwa rasa sayang saya ke mama dan papa tidak dapat terukur dan diganti dengan apa pun..
Air mata menetes bukan hanya karena doa tentang permohonan ampunan akan dosa-dosa..
Air mata menetes bukan hanya karena sakit hati disakiti..
Air mata menetes bukan hanya karena akan pergi meninggalkan ramadan..
Air mata menetes karena lagi dan lagi tak bisa merayakan Idul Fitri bersama mamaku sayang dan papaku sayang...