Pada saat melakukan pembukaan pertama, ekoenzim itu meledak terkena tangan. Apakah saya saja yang mengalami hal serupa?? Bahkan, teman teman saya di kelas maupun dikelas lain ada yang meledak juga, padahal kulit buah yang dipakai berbeda beda. Tapi tak usah khawatir, meskipun banyak drama saat pembuatannya, hasil yang kita dapatkan akan berbuah manis. Ekoenzim ini sudah diterima oleh guru saya dengan positif.
Adapun manfaatnya, menurut saya ekoenzim sangat bermanfaat untuk menggantikan pupuk kimia dengan yang alami dan ini sangat aman buat lingkungan, serta bahan bahannya pun murah dan dapat dicari dengan mudah. Manfaat lain dari ekoenzim adalah filter udara, menurunkan asap pada ruangan, pestisida alami dan pupuk alami. Bahayanya ekoenzim adalah tidak boleh diminum dan dapat meledak saat pembuatannya, tidak terlalu bahaya sihh tapi kita mikirlah masa harus diminum?.
Setelah pembuatan ini saya sadar, secara tidak langsung kita mendukung hari peduli sampah. Sehingga dampak yang diberikan untuk lingkungan sungguh sangat baik. Saya belajar bahwa kita harus lebih bijak dalam menggunakan sampah. Dan saya tahu kenapa guru PPKN memberikan tugas ini? Karena penugasan ini berhubungan dengan 'hak dan kewajiban' yang sedang dipelajari, dan dalam 'pasal 3 uu no32 tahun 2009'
Cukup sekian pengalaman yang saya ceritakan tentang ekoenzim, semoga kurang atau lebih ada manfaat yang bisa diambil. Saya harap dengan saya menulis ini banyak khalayak yang tertarik untuk mengolah limbah dengan bijak terutama dalam pembuatan ekoenzim ini.
Sekian dan Terima kasih....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H