Mohon tunggu...
Ziad AkbarFadila
Ziad AkbarFadila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Lagi belajar om, jangan digalakin yaa 😁

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kok Isoo???

21 Februari 2022   20:55 Diperbarui: 21 Februari 2022   21:08 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 Hallo sahabatku, selamat pagi, siang, malam, subuh, tergantung anda membacanya.  Saya Ziad Akbar Fadila saya berasal dari Bandung saya seorang pelajar dari SMAN1Padalarang. 

Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman tentang "Ekoenzim". Kenapa saya bahas?? Karena ini itu salah satu tugas yang 'mungkin' tidak ada hubungannya dengan pelajaran ini. Lohh kok isoo?? Ya karena Saya ditugaskan oleh guru PPKN untuk membuat Ekoenzim yang harusnya tugas ini diberikan oleh guru Biologi. 

Bahkan, saya menulis artikel ini juga tugas dari guru bahasa Indonesia yang collab sama guru PPKN. Jujurly, saya merasa antara malas dan bingung itu beda tipis. Mau gak mau harus saya kerjakan dengan seberat beratnya, karena saya sendiri yang daftar ke sekolah ini.

Oke... Tanpa banyak basa basi saya akan langsung ke intinya. Seperti yang kita tahu atau ada yang belum tahu, bahwa menurut saya Ekoenzim adalah pupuk alami dari larutan hasil fermentasi  sampah kulit buah buahan.  

Sesuai yang saya sebutkan, ekoenzim terbuat dari campuran atau larutan sampah kulit buah buaya yang dicampur dengan air yang mengandung gula merah yang sudah terlarut. Ini, memiliki banyak manfaat dan dapat menggantikan dari bahan kimia. Serta, pembuatan yang sangat mudah.

Eko-enzim merupakan produk ramah lingkungan yang mudah dibuat oleh siapapun. Pembuatannya hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, serta sampah organik sayur dan buah. Eko-enzim adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10.  

Pembuatannya sangat mudah sobat, karena bahan bahan dan alatnya mudah kita temui. Bahan yang digunakan adalah sampah kulit buah, gula merah,dan air. Sedangkan alatnya saya hanya mdnggunakan botol bekas minuman 1 liter. Berikut cara saya membuat ekoenzim

Alat dan Bahan :

 Kulit buah buah (3 ons)

  Gula Merah (100g)

  Air bersih

Botol mineral 1,5 liter

Nahh, pasti gampang cari bahan dan alat nya bukann?? Okey saya akan kasih tahu how?bagaimana? Cara saya membuatnya adalah sebagai berikut sobaatt..

Pertama, kita buat larutan air dengan gula. Caranya kita potong potong gula merah dengan berat sudah cukup. Lalu masukan kedalam botol yang telah disi air sekitar 1/2 dari botol tersebut. Lalu kita aduk aduk hingga gula itu menyatu atau larut dengan air.

Kedua,Memasukan kulit buah. Kulit yang saya pakai adalah kulit pisang, karena kulit pisang ditempat saya banyak. Kalian dapat menggunakan kulit buah lain. seperti, kulit jeruk, kulit nanas, kulit apel dan lain sebagainya. Kulit tersebut dipotong kecil, sehingga mudah dimasukkan kedalam botol larutan air dan gula merah.

Ketiga, jika kulit sudah dimasukkan ke botol. Botol tersebut ditutup rapat rapat, lalu diamkan selama 3 bulan. Dengan minggu pertama dibuka dan seterusnya.

Setelah 3 bulan lamanya ekoenzim pun jadi.

INGAT!!!

1. Hati hati saat membuka botol yang sudah ada ekoenzimnya, karena saat saya melakukan percobaannya botol tersebut MELEDAKSSS... Maka dari itu haru berhati hati

2. Perbandingan antara kulit buah : gula : air adalah 3:1:10.

 Ekoenzim  yang sudah jadi dengan perfect biasanya memiliki bau yang segar seperti bau asam pada buah buahan dan warna dari ekoenzim itu coklat tapi agak kekuning kuningan. 

Jujurly, pada saat saya melakukan percobaan itu, banyak sekali tantangan tidak selamanya pembuatan itu lancar. Hal yang pertama yang saya hadapi adalah 'malas', karena saya bingung harus bagaimana dan mulainya dimana. Dan yang terakhir, pada saat seminggu setelah memasukan semua bahan. 

Pada saat melakukan pembukaan pertama, ekoenzim itu meledak terkena tangan. Apakah saya saja yang mengalami hal serupa?? Bahkan, teman teman saya di kelas maupun dikelas lain ada yang meledak juga, padahal kulit buah yang dipakai berbeda beda. Tapi tak usah khawatir, meskipun banyak drama saat pembuatannya, hasil yang kita dapatkan akan berbuah manis. Ekoenzim ini sudah diterima oleh guru saya dengan positif. 

Adapun manfaatnya, menurut saya ekoenzim sangat bermanfaat untuk menggantikan pupuk kimia dengan yang alami dan ini sangat aman buat lingkungan, serta bahan bahannya pun murah dan dapat dicari dengan mudah. Manfaat lain dari ekoenzim adalah filter udara, menurunkan asap pada ruangan, pestisida alami dan pupuk alami. Bahayanya ekoenzim adalah tidak boleh diminum dan dapat meledak saat pembuatannya, tidak terlalu bahaya sihh tapi kita mikirlah masa harus diminum?.

 Setelah pembuatan ini saya sadar, secara tidak langsung kita mendukung hari peduli sampah. Sehingga dampak yang diberikan untuk lingkungan sungguh sangat baik. Saya belajar bahwa kita harus lebih bijak dalam menggunakan sampah. Dan saya tahu kenapa guru PPKN memberikan tugas ini? Karena penugasan ini berhubungan dengan 'hak dan kewajiban' yang sedang dipelajari, dan dalam 'pasal 3 uu no32 tahun 2009'

Cukup sekian pengalaman yang saya ceritakan tentang ekoenzim, semoga kurang atau lebih ada manfaat yang bisa diambil. Saya harap dengan saya menulis ini banyak khalayak yang tertarik untuk mengolah limbah dengan bijak terutama dalam pembuatan ekoenzim ini.

Sekian dan Terima kasih....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun