Mohon tunggu...
Fazia Aulora Widodo
Fazia Aulora Widodo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga Prodi D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan.

saya merupakan mahasiswa Universitas Airlangga Prodi D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemeriksaan Radiografi Genu AP dan Genu Lateral Pada Kasus Dislokasi

22 Juni 2024   23:09 Diperbarui: 22 Juni 2024   23:32 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok 5 Pemeriksaan Genu. Foto dokumen pribadi 

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI GENU AP DAN LATERAL PADA KASUS DISLOKASI

Kelompok 5 (Genu) Kelas 2A

Amanda Aulia Putri, Fazia Aulora Widodo, Priantika Avrilina Paramarta, Asti Pangestu, Elfas Khofin M 

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2024

ABSTRAK 

The procedure of radiographic examination of the genu in clinical dislocation uses anteroposterior and lateral projections. The purpose of this article is to find out what are the procedures and roles of each projection, as well as the anatomical aspects that need to be evaluated. To perform the genu examination, tools and materials such as x-ray plane, computer, cr reader, 24x30 cassette, marker, and operator console are required. Before starting the examination, make sure the room temperature is below 25 C. Patient preparation, which includes full name, date of birth, address, and clinical indication of the examination. Ensure that the patient has removed any metal objects from the area to be examined. Then, positioning the patient, positioning the object, setting up the tube to the anatomical aspects that should be visible. 

PENDAHULUAN 

Teknik pemeriksaan radiografi merupakan sebuah pemeriksaan yang dilakukan dengan pengambilan citra yang memanfaatkan radiasi dari pesawat sinar-x. Sinar-x merupakan salah satu jenis radiasi pengion yang pemanfaatannya perlu memperhatikan prinsip proteksi radiasi untuk mencegah munculnya dampak buruk yang dapat ditimbulkan. Pemeriksaan radiografi bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kelainan atau kondisi abnormal yang terjadi di dalam tubuh pasien (1). Untuk mendapatkan hasil citra yang sesuai dan berkualitas diperlukan pemosisisian pasien yang tepat. Hasil citra yang sesuai dan berkualitas baik akan meningkatkan keakuratan diagnosis sehingga pasien mendapatkan penangaan lanjutan yang tepat. Teknik pemeriksaan radiografi genu merupakan salah satu pemeriksaan pada ekstremitas inferior dengan menggunakan pesawat sinar-x. Genu merupakan sendi kompleks yang terdiri dari sendi femorotibial antara kondilus femur dan kondilus tibia, serta sendi patelofemoral antara patella dan distal femur pada bagian anterior (2). Pada pemeriksaan radiografi genu menggunakan proyeksi rutin AP (anteroposterior) dan lateral dengan indikasi klinis seperti fraktur, dislokasi dan lesi (3). Dislokasi lutut merupakan cedera yang jarang terjadi, namun apabila terjadi akan menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Penyebab dari dislokasi pun beragam mulai dari trauma hantaman dengan frekuensi tinggi, kecelakaan kendaraan, maupun cedera saat berolahraga. Melihat dari pentingnya peran dari lutut dan berisi sendi yang cukup kompleks tentunya dislokasi dapat menyebabkan cidera ligamen yang cukup parah (4). Dalam beberapa kasus seringkali dislokasi pada lutut dalam citra radiografi terlihat normal dan tanda-tanda klinis yang minimal sehingga perlu menghasilkan gambaran citra semakmisal mungkin untuk menghindari kesalahan diagnosis dan potensi komplikasi yang membahayakan (5).

METODOLOGI 

Alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan radiografi genu di laboratorium RSKI Universitas Airlangga meliputi pesawat sinar-x radiografi yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi untuk mendiagnosis (6). Komputer untuk memasukkan data pasien dan mengedit hasil citra yang akan dicetak. Image Receptor (IR) berukuran 24 x 30 cm yang berfungsi untuk menyimpan energi sinar-x (7). Computed Radiography (CR) reader untuk memproses IR (8). Operator console yang dilengkapi dengan x-ray hand switch yang berfungsi untuk meningkatkan tegangan listrik, mengendalikan tegangan tabung, mengatur arus tabung, dan mengendalikan waktu paparan (9). Marker radiografi sebagai penanda objek kanan atau kiri. Apron timbal untuk melindungi pasien dari paparan radiasi pengion pada area yang tidak diperiksa (10). Dosimeter perorangan untuk pemantauan pekerja di medan radiasi. Sebelum memulai pemeriksaan Genu AP dan Genu Lateral, kita harus memastikan bahwa ruangan sudah siap digunakan dengan suhu di bawah 25 derajat Celcius. Persiapan pasien, yang mencakup nama lengkap, tanggal lahir, alamat, dan indikasi klinis pemeriksaan, adalah langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Pastikan bahwa pasien telah melepaskan objek logam dari area yang akan diperiksa. Kemudian, letakkan pasien di posisi supine (tidur terlentang) dan letakkan kaset 24x30 di bawah genu atau lututnya. Atur FFD pada 100 cm. Posisikan CP (Central Point) pada pemeriksaan Genu Lateral dan Genu AP pada 1,25 cm distal Apex Patella. CR (Central Ray) harus tegak lurus dengan IR (Image Receptor). Tempatkan FFD (Focus to Film Distance) dengan ukuran 100 cm. CP (Central Point) pada pemeriksaan Genu AP dan Genu Lateral adalah pada 1,25 cm distal Apex Patella. Tempatkan CR (Central Ray) tegak lurus di hadapan IR. Untuk pemeriksaan ini, atur kV antara 50-55 dan mAs 5. Letakkan tanda (R/L) di tempat yang akan diperiksa dan lakukan eksposure. Data pasien dimasukkan ke dalam komputer sembari menunggu radiasi hambur. Setelah itu, proses IR pada CR Reader dan periksa hasil evaluasi citra, menambahkan anotasi dan pengeditan jika diperlukan (11) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun