Mohon tunggu...
Zhuull
Zhuull Mohon Tunggu... Full Time Blogger - admin counter

hobi mengkaji, menulis materi ilmu tasawuf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Cinta

17 Mei 2022   15:20 Diperbarui: 17 Mei 2022   15:28 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tapi hanya sekedar sedikit menginginkan saja itu sudah di sebut cinta. sehingga bagi orang para salik harus sangat sensitif terhadap lintasan lintasan keinginan kecil di dalam hatinya. 

sob, mengapa para salik harus memperhatikan keinginan di hatinya?

jawaban ini punya sangkut pautanya dengan perkara wujud hakiki atau wujud yang sebenarnya, bagi yang belum paham maka ketahuilah dahulu pengertian wujud ini, sebab arti wujud yang sebenarnya (di dalam ajaran tasawuf itu tidak sama dengan yang kita pahami dalam kehidupan sehari hari yang masi terikat pada bentuk, rupa, dan warna. bagi yang belum paham perkara wujud ini silahkan loding dulu ke posting kami yang terdahulu, berikut linknya: klik di sini.

republika.co.id
republika.co.id

setelah paham betul arti wujud maka ketahuilah bahwa yang wujud itulah yang hanya layak untuk di cintai, siapa lagi kalau bukan allah semata, sebab jika kita mencintai mencintai selain allah maka itu sama saja dengan kita menganggap allah sebagai sesuatu yang tidak wujud sehingga kita mencintai yang selain dia dan itu masi berupa kesyirikan.

keinginan (iktiqad) itu menentukan keberhasilan si salik di dalam perjalanan batinnya, sebab keinginan itu adalah alamat dari tujuan akhir di dalam perjalan itu, sehingga tidak jarang ada orang yang sudah lama bertarekat, bertahun tahun, bahkan berpuluh puluh tahun masi belum wushul pada allah. 

sebab dia tidak mengendalikan keinginanya, seharusnya keinginan iqtikad itu hanya dia tujukan kepada allah swt, sebab tidak ada yang layak di inginkan atau di cintai selain allah swt, mereka yang telah wushul pada allah itu tau bahwa betapa pentingnya kemana tujuan keinginan ini. tapi jika kita masi tidak jujur melihat aib dan kekurangan diri maka semua yang saya sampaikan ini tidak akan ada gunanya.

sebab hanya yang jujur melihat aib dan kekurangan dirinyalah yang sanggup untuk memperbaiki kekurangan dan aib itu. logikanya: jika kita ingin memperbaiki sesuatu maka kita harus menemukan sesuatu yang harus kita perbaiki itu. bagai mana mungkin kita bisa memperbaiki tv tapi tv-nya tidak di temukan?, 

dan orang yang tidak jujur melihat aib dan kekurangan dirinya itu ibarat orang yang tidak mau mencari tv-nya yang sedang tidak karuan di mana tempatnya itu, padahal tv-nya harus di perbaiki karna telah rusak. akibatnya dia tidak bisa nonton tv lagi deh.. hehehe 

btw sobat dan sobit semuanya, mati kita dukung migrasi tv analog ke tv digital oleh para para pemerintah, moga dengan itu bisa membawa negara kita menjadi lebih mudah dalam belajar dan mencari ilmu ilmu, jangan gunakan itu untuk maksiat. serta gunakanlah itu dengan bijak.

akhirul kalam, wasalamualiku wrwb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun