Mohon tunggu...
Zulfa Mirani
Zulfa Mirani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Hindari Ranjau dalam Mencari Harta

23 Februari 2018   22:04 Diperbarui: 23 Februari 2018   22:05 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beragama islam, syarat ini khusus untuk pembeli benda-benda tertentu.

Jika ditinjau dari segi benda yang dijadikan objek jual beli, maka dapat dikemukakan pendapat imam Taqiyyudin bahwa jual beli dibagi menjadi tiga bentuk yaitu, jual beli benda yang kelihatan yaitu pada waktu melakukan akad, benda atau barang yang diperjual belikan ada di depan penjual dan pembeli. Jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam perjanjian ialah jual beli salam(pesanan). 

Menurut kebiasaaan para pedagang, salam jual dilakukan untuk jual beli yang tidak tunai.salam pada awalnya berarti meminjamkan barang atau sesuatu, maksudnya ialah perjanjian atau penyerahan barang-barangnya  di tanggunghkan hingga masa tertentu, sebagai imbalan harga yang telah di tetapkan ketika akad. Jual beli benda yang tidak ada serta tidak dapat dilihat yaitu jual beli yang dilarang oleh agama islam karena barangnya tidak tentu sehingga di khawatirkan barang terssebut diperoleh dari curian ataau barang titipan yang akibatnya dapat menimbulkan kecurigaan salah satu pihak.

Dalam menjalankan aktivitas jual beli dengan sesama muslimatau siapapun, kita harus bersifat bijaksana, jangan sampai mengambil untungnya saja diatas kerugian orang lain. Islam menjunjung tinggi kejujuran seseorang dalam bermuamalah. Dan jika terdapat kecacatan pada barang yang di perjual belikan itu kerugian penjual bukan pembeli.

Daftar pustaka

*Abdullah, ru'fah. 2011. Fiqih Muamalah. Bogor. Ghalia indonesia

*Lubis, suhrawardi K. 2000. Hukum Ekonomi islam. Jakarta. Sinar Grafika

*Suhendi, hendi. 2011. Fiqh Muamalah. Jakarta. PT RajaGrafindo persada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun