Selain itu, masih ada persoalan limbah di balik konsumsi makanan kemasan. Sampah makanan kemasan saat ini kebanyakan masih bermuara di tempat pembuangan akhir. Di TPA, sampah ini tidak diolah sehingga melepaskan emisi tidak hanya gas CO2 tapi juga metana yang daya rusaknya 25x lebih besar daripada CO2.
Break The System
Pada akhirnya, kita memang harus lebih jeli dalam memilih apa-apa yang kita beli. Jangan sampai kita sudah menghabiskan uang untuk makanan yang nikmat di lidah, tapi nyatanya makanan itu justru membuat kita semakin bangkrut karena dampak lingkungan dan kesehatan yang ditimbulkannya.
Hari ini, kita sedang di ambang krisis multidimensi yang semakin jelas kehadirannya. Krisis pangan, iklim, air, kemanusiaan, limbah, rasa-rasanya sangat di depan mata. Disadari atau tidak, pada akhirnya, ke semua itu terjadi karena pilihan-pilihan yang kita ambil dalam rumah tangga kita.Â
Meskipun begitu, diperlukan peran multisektor termasuk pengusaha pertanian, makanan, pemerintah, dan lembaga auditor untuk dapat membuat sistem pangan yang lebih ramah lingkungan, menyehatkan, tapi juga dapat diakses oleh masyarakat di manapun mereka berada.Â
Pun, edukasi ke masyarakat harus semakin digencarkan. Jangan tunggu sampai generasi muda kita jadi semakin tak berdaya, perubahan harus dilakukan sekarang juga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H