Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Simpan dengan Nyaman, Data Digital Terjamin Aman

20 April 2018   18:00 Diperbarui: 20 April 2018   18:14 2124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SanDisk iXpand Base (Sumber: SanDisk.com)

Di zaman canggih ini, aset kebanyakan orang adalah dalam bentuk data digital, setuju? Manusia zaman sekarang tidak lagi perlu ingat/hafal semua hal, tinggal klik saja, nanti data akan muncul, yang penting memahami konsep untuk menjelaskannya.

Namun, pernahkah anda kehilangan data? Data apakah itu? Penting gak? Merasa sayang gak? Apakah anda mengikhlaskannya? Bagaimana anda mencegah kehilangan data?

Pengalaman Kehilangan Data

Iya, aku punya beberapa pengalaman kehilangan data. Kisah pertama ini sering terjadi saat aku masih kuliah, yaitu saat terkadang perlu mencetak (print) laporan praktikum yang dikerjakan. Laporan pribadi atau bila saat kebagian mengedit laporan kelompok, biasanya dikerjakan dulu di laptop, lalu karena belum memiliki printer, maka biasanya nge-print di berbagai toko alat tulis yang ada di sepanjang jalan sekitar kampus.

Setelah selesai mengerjakan, data disalin ke flashdisk. Kemudian, dicolok ke komputer yang terhubung printer. Terkadang saat tidak beruntung, bisa tercolok pada komputer yang tercemar virus. Alhasil, data dalam flashdisk bisa hilang semua dalam seketika.

Padahal, laporan tersebut harus segera dicetak untuk dikumpulkan hari itu. Apalagi terkadang, aku baru mencetak saat beberapa menit menjelang waktu masuk kuliah atau pengumpulan tugas (maklum, ini salah satu kebiasaan mahasiswa yang dikejar tugas kuliah).

Agar dapat memperoleh data tersebut lagi, aku perlu kembali secepatnya ke kos, nyalain laptop, salin lagi file tersebut ke flashdisk yang sudah di format ulang, lalu colokan flashdisk ke komputer tempat print yang semoga aman. Penting banget kan?

Pengalaman berikutnya, adalah saat aku mengganti laptop yang sudah dipakai selama hampir enam tahun dengan laptop yang baru dibeli. Dalam laptop lama, hard disk dibagi menjadi tiga partisi.

Pertama, Local Disk (C:) berisi program, My Documents yang terdiri dari berbagai naskah-naskah setengah jadi, Downloads, Music, Pictures, dan Videos yang berisi berbagai file, musik, gambar, dan video hasil unduh dari berbagai sumber yang ingin disimpan karena berisi informasi-informasi bermanfaat, maupun karena untuk dinikmati saat santai. Selanjutnya, Disk (D:) dan (E:) berturut-turut menampung hal-hal yang bersifat rekreatif dan akademis.

Saat membeli laptop baru, aku meminta pihak toko elektronik untuk menyalin semua data dalam laptop lamaku ke laptop baru karena laptop lamaku akan dijual kepadanya. Kemudian, pihak toko elektronik mencopot hard disk laptop lama agar aku bawa pulang untuk menyalin data yang cukup banyak ke dalam laptop baru ku. Akan tetapi, pihak toko memesan bahwa data dalam Local Disk (C:) perlu ada perlakuan khusus, sehingga aku perlu balik lagi ke tokonya untuk menyalin data dalam Local Disk (C:).

Keesokan harinya, aku kembali ke toko dengan membawa laptop baru dan hard disk laptop lama. Pihak toko memintaku untuk meninggalkannya beberapa jam. Akan tetapi, beberapa jam kemudian, saat aku kembali, aku dikejutkan dengan suatu informasi bahwa semua data di Local Disk (C:) tidak terselamatkan.

Aku tidak terlalu mengerti dengan penjelasannya. Aku hanya memikirkan dataku yang mana saja yang pergi untuk selamanya. Selain draft yang berisi berbagai ide pemikiranku, juga ada hasil unduhan yang kini sudah tidak dapat diunduh lagi. Sayang banget kan?

Pengalaman Menyalin-cadangkan (back-up) Data

Pertama kali aku menyadari pentingnya back-up data adalah saat seorang dosen kelahiran 1970-an bercerita bahwa bila saat ini beliau diminta untuk menunjukkan ijazah SD nya, beliau mampu menunjukkannya dengan mudah asal ada koneksi internet. Aku kagum karena ada banyak kisah orang lain yang kehilangan berkas penting tanpa meninggalkan cadangan apapun saat ada musibah yang menimpa (seperti bencana alam, kemalingan, kebakaran, dan lain-lain).

Ternyata dosenku ini menyimpan data-datanya dalam sebuah platform bernama google drive. Setelah sedikit mempelajari, akupun mulai membiasakan diri untuk back-up data-dataku ke platform tersebut karena adanya fasilitas wifi yang mendukung dari kos. Perlahan-lahan semua data rekreatif dan akademik yang terkumpul selama tiga tahun dalam laptop pun disalin-cadangkan aman dalam google drive ku.

Selain untuk menyalin-cadangkan agar data aman, hal ini juga membawa sejumlah manfaat lain. Salah satunya adalah menyelesaikan masalah saat flashdisk ku terserang virus di komputer tempat nge-print. Maka aku dapat menggunakan fasilitas internet yang disediakan untuk mendapatkan kembali file yang hilang akibat virus. Walaupun kadang dikenai biaya tambahan, tetapi ini menghemat waktu sekali. Apalagi saat sedang terburu-buru, maka ini sangat membantu.

Di samping itu, fitur berbagi dalam google drive juga sangat bermanfaat. Sejak tahun 2015, angkatanku menggunakan fitur ini untuk berbagi materi kuliah. Cukup memanfaatkan satu email angkatan berbasis gmail, yang kami seangkatan diberi info alamat email dan kata kunci (password). Selanjutnya, koordinator masing-masing mata kuliah mengunggah bahan kuliah yang dikirimkan dari dosen ke folder "Bahan kuliah" dalam google drive tersebut.

Dengan berbagi folder tersebut ke gmail masing-masing, semua mahasiswa dapat mengakses bahan kuliah dengan mudah. Semua perubahan dalam folder tersebut dapat dilakukan dan diketahui oleh semua orang yang dibagikan. Jadi, cukup mengakses google drive masing-masing, kemudian membuka folder "Bahan kuliah" yang sudah dibagikan, maka dapat mengakses semua bahan kuliah yang terunggah ke sana.

Hal ini juga sangat bermanfaat saat sedang berwisata ramai-ramai. Terkadang foto dan video terpencar dalam handphone dan kamera beberapa orang. Dengan membuat suatu folder dalam google drive salah satu orang, lalu dibagikan ke para teman yang berwisata bersama, maka semua momen indah terdokumentasikan yang diunggah ke dalam folder tersebut dapat diakses bersama.

Manfaat google drive pun sangat dirasakan saat smartphone lama ku mengalami kerusakan pada bagian USB port, di mana tidak peka terhadap kabel data yang dicolokan. Oleh karena itu, aku perlu nge-cas baterai dengan cara dicopot, lalu dijepit pada desktop charger. Selain itu, aku juga mengalami kesulitan saat ingin menyalin data dari smartphone ke laptop, atau sebaliknya.

Google Photos ku (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Google Photos ku (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Saat itu, hal menyalin-cadang data teratasi dengan bantuan google drive, serta penyalinan khusus foto dan video dipermudah oleh google photos. Karena akses wifi yang sangat mudah diperoleh di kos, aku rutin menyalin-cadang data baik dalam smartphone maupun laptop.

Dengan demikian, saat aku ingin membaca kembali data yang dikerjakan menggunakan laptop, aku dapat mengakses google drive melalui smartphone. Lalu, saat ingin melihat foto dan video dokumentasi jalan-jalan, aku bisa mengakses google photos melalui laptop.

Tetapi, pengalaman kehilangan data versi kedua yang diceritakan di atas adalah disebabkan karena kini aku tinggal di rumah yang belum tersambung dengan jaringan wifi. Sehingga aku tidak lagi rutin menyalin-cadangkan data-dataku, melainkan hanya data-data yang dianggap penting. Oleh karena itu, aku banyak kehilangan data yang selama setahun terakhir aku tidak terhubung jaringan wifi. Dengan demikian, salah satu kekurangan yang aku rasakan saat menggunakan platform google drive adalah dibutuhkannya akses internet.

Namun sebenarnya, menyalin-cadangkan data juga dapat menggunakan perangkat keras lain yang memiliki kapasitas lebih besar sehingga tanpa memerlukan jaringan internet. Data yang tidak lagi tertampung dalam memori handphone maupun laptop dapat disimpan dalam harddisk eksternal ataupun flashdisk yang berkapasitas penyimpanan besar.

Di samping itu, ada flashdisk On The Go (OTG) yaitu salah satu inovasi menyelesaikan masalah penyimpanan data yang dalam satu perangkat tersedia sambungan ke smartphone, dan juga ke komputer/laptop.

Dalam hal ini, produk yang disediakan oleh SanDisk bagi pengguna smartphone Android adalah SanDisk Ultra Dual Drive m3.0. Varian kapasitas penyimpanan tersedia mulai 16 GB, 32 GB, 64 GB, dan 128 GB. Selain varian 16 GB yang berkecepatan membaca 130 MB/s, varian lain berkecepatan membaca 150 MB/s. Semua varian ini digaransi selama 5 tahun.

SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 (Sumber: SanDisk.com)
SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 (Sumber: SanDisk.com)
Walaupun sudah 3.0 yang memiliki kecepatan lebih tinggi dibandingkan 2.0, SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 juga kompatibel dengan USB 2.0 dan perangkat apapun yang didukung oleh fitur USB On-the-Go (OTG). Perangkat mungil ini tak cuma perangkat keras, tapi juga dilengkapi dengan perangkat lunak berupa aplikasi SanDisk Memory Zone yang membantu pengguna dengan mudah melihat, mengakses, dan men-back-up semua data dari smartphone ke satu lokasi.

Spesifikasi SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 (Sumber: SanDisk.com)
Spesifikasi SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 (Sumber: SanDisk.com)
Selain itu, bagi pengguna iPhone, disediakan SanDisk iXpand Base oleh SanDisk. Perangkat ini mampu mengisiulang daya (charger) sekaligus menyalin-cadangkan data dari iPhone. Cukup dengan menyambungkan kabel charger iXpand Base ke iPhone, maka akan langsung mengisiulang daya iPhone sekaligus semua data foto, video, dan kontak akan otomatis di back-up dari iPhone ke ruang penyimpanan di iXpand Base.

SanDisk iXpand Base (Sumber: SanDisk.com)
SanDisk iXpand Base (Sumber: SanDisk.com)
Perangkat berdimensi hanya 10cm x 10cm dan bagian atas berbahan karet ini ditopang daya 15 watt sehingga mampu mengisiulang daya dengan cepat. Selain itu, hanya dengan mengetuk tombol 'Restore', data yang tersimpan di iXpand Base akan dikirim kembali ke iPhone. Perangkat ini kompatibel dengan iPhone 5 dan seterusnya yang tertanam iOS 10+.  Selain itu, tersedia varian kapasitas penyimpanan mulai dari 32 GB, 64 GB, 128 GB, hingga 256 GB, dan semua ini digaransi 2 tahun.

Spesifikasi SanDisk iXpand Base (Sumber: SanDisk.com)
Spesifikasi SanDisk iXpand Base (Sumber: SanDisk.com)
Di dunia canggih ini, teknologi kamera (juga kamera pada smartphone) menghasilkan foto berkualitas prima dengan resolusi tinggi juga berukuran dokumen yang makin besar. Dengan demikian, akan sangat disayangkan bila kehabisan memori saat berwisata sehingga ada momen indah yang tidak terdokumentasikan.

Kini, tidak lagi khawatir berwisata tanpa membawa laptop dan terputus dengan jaringan internet, karena cukup membawa perangkat kecil ini, maka semua jepretan akan tersimpan dengan aman. Selain menghindari hilangnya hasil jepretan karena hal-hal yang tidak diinginkan (seperti smartphone hilang, error di bagian perangkat lunak, adanya virus, perangkat keras terkena air atau benturan), SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 atau iXpand Base ini juga meluangkan kapasitas penyimpanan dalam smartphone (Android maupun iphone) dengan mudah, sehingga siap diisi lagi dengan jepretan baru.

 Dengan kapasitas penyimpanan yang besar dan aman, produk berukuran kecil yang efisien dan praktis ini tidak hanya sebagai transit data, tetapi juga back-up file yang handal dan selalu siap diisi lagi. Ayo miliki SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 atau iXpand Base sesuai dengan perangkat kerasmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun