Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Liburan Akhir Tahun 2017 ke Melaka, Tiba dan Jalan-Jalan Hari Pertama

16 Maret 2018   06:09 Diperbarui: 16 Maret 2018   12:54 3240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Christ Church Melaka
Christ Church Melaka
Berdekatan dengan Christ Church Melaka ini, ada bangunan Stadhuys, beberapa museum, dan beberapa area lain yang tidak kalah menarik untuk berfoto (seperti kincir angin, meriam, menara jam "Tang Beng Swee Clock Tower", tulisan "I LOVE MELAKA"). Bila pengunjung kecapekan berjalan, tersedia pula becak berdekorasi dan bermusik yang siap membawa pengunjung mengelilingi tempat wisata ini.

Walaupun hujan gerimis mulai turun, kami tetap meneruskan jalan ke St. Paul Church yang berada di atas bukit (St. Paul Hill), di mana banyak orang berjualan souvenir di sekitar situ, dan ada semacam tempat berdoa (maaf, kami juga kurang mengerti, hehehe) di mana banyak orang melemparkan koin dan uang ke dalamnya.

 Kemudian, berjalan sedikit ke bawah, ada pemakaman Belanda, dan tempat wisata berikutnya, yaitu A'Famosa yang berupa sebuah benteng, dengan meriam di depannya. Selanjutnya, berjalan sedikit ke arah depan, ada dua mall yang berseberangan, yaitu: Mahkota Parade Mall dan Dataran Pahlawan Melaka Megamall.

Makan Malam Pakistan

Setelah puas mencuci mata, dan berbelanja dalam dua mall tersebut, kami menyantap makan malam di Pak Putra Restaurant, yang menyajikan berbagai masakan khas Pakistan. 

Walaupun malam sebelumnya, kami melihat antrian yang panjang hingga keluar toko dan memutuskan untuk makan malam yang lain, tetapi malam ini kami memutuskan untuk ikut mengantri di restoran rekomendasi salah seorang supir transportasi online yang kami naiki malam sebelumnya, di mana makanan yang direkomendasikan untuk dicoba di sini adalah Ayam Tandoori. Selain itu, kami juga memesan Nasi Beriyani (nasi berbumbu khas Asia Selatan), dan Roti Naan (mirip roti prata) sebagai karbohidrat yang mengenyangkan.

Pak Putra Restaurant
Pak Putra Restaurant
Semua masakan di Pak Putra Restaurant menggunakan bumbu Pakistan yang khas, dan dilayani oleh lelaki-lelaki berwajah Pakistan semuanya. Bagi kami yang belum berkesempatan jalan-jalan ke Pakistan, kami merasa worthed sekali untuk mencoba makanan khas Pakistan di Pak Putra Restaurant ini.

Setelah berjalan kaki seharian menelusuri banyak tempat wisata, dan mengakhirinya dengan makan malam di restoran yang hanya terletak di kompleks depan tempat penginapan, kegiatan jalan-jalan hari itu diakhiri cukup awal, yaitu jam 9 malam. Lalu, kami kembali ke penginapan untuk mandi dan tidur hingga keesokan harinya.

Biaya yang terpakai dan kondisi tempat yang dikunjungi adalah fakta pada 29-30 Desember 2017. Bila anda berkunjung ke Melaka dan ternyata kondisinya sudah berbeda, bagikan juga cerita anda ya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun