Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menabung Cerdas dengan Penjamin

3 September 2017   13:16 Diperbarui: 3 September 2017   13:36 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudahkah anda menabung? Sudahkah anda menabung dengan cerdas? Bagaimana cara menabung yang cerdas? Bagaimana menjamin tabungan anda aman setiap saat? Siapakah yang bersedia menjamin simpanan hasil kerja keras anda selama bertahun-tahun saat bank tempat menabung terancam tutup karena kondisi ekonomi kritis?

Nah, jawab dulu pertanyaan pertama ya. Setiap orang bekerja supaya menghasilkan uang sebagai biaya hidup. "Sisihkan sejumlah uang untuk ditabung, kemudian sisanya digunakan sebagai biaya hidup", atau "Gunakan uang sebagai biaya hidup, lalu sisanya ditabung"? Sudahkah anda menabung? Tipe manakah kamu? Saya sih pilih menabung dengan model pertama.

Lalu, dimana menabung yang baik dan benar? Di bank? Kotak biskuit? Bawah bantal? Saya sih pilih menabung di bank. Selain menghindari risiko kehilangan harta akibat kejadian-kejadian yang tidak diinginkan (seperti kebakaran, kemalingan, dan lain-lain), juga dapat memanfaatkan kepraktisan saat bertransaksi finansial dan menikmati berbagai penawaran-penawaran menarik di toko-toko yang bekerja sama dengan bank tempat menabung.

Bulan pertama bekerja, tentu saya masih menggunakan sisa uang jajan dalam rekening. Dengan perubahan lingkungan tempat kerja yang berbeda dengan saat kuliah, tentu perlu penyesuaian kembali biaya bulanan. Menjelang habisnya sisa uang jajan bekal saat masih kuliah, saya sudah memiliki perhitungan biaya bulanan yang diperlukan di lingkungan baru. Oleh karena itu, sebelum menerima gaji pertama, saya sudah memiliki gambaran berapa yang dapat saya sisihkan. Dengan demikian, setelah menerima transfer gaji pertamaku, saya segera menyisihkan porsi gaji yang untuk ditabung. Sebagian gaji lagi digunakan sebagai biaya hidup bulan tersebut.

Selain bank yang sudah ditentukan oleh perusahaan sebagai rekening tujuan transfer gaji, saya pun memilih memiliki rekening bank lain, baik sebagai investasi maupun alasan lainnya (antara lain ketersebaran ATM bank tersebut di sekitar lokasi tempat tinggal, diskon maupun cashback yang berlaku bila membayar menggunakan rekening tersebut). Biaya administrasi bank atau jenis tabungan juga menjadi pertimbangan. 

Misalnya, memiliki langganan tempat berbelanja (ataupun rekan bisnis bagi para pebisnis) yang merupakan pemilik rekening bank yang berbeda, tentu akan menyebabkan biaya administrasi setiap kali transaksi transfer antar bank. Selanjutnya, jenis tabungan dengan biaya administrasi yang lebih rendah (walaupun kadang ada batasan dalam hal umur maupun nilai transaksi per hari) juga sering diincar. Oleh karena itu, memiliki simpanan di lebih dari satu bank sudah sering dijumpai.

Selain itu, kebanyakan orang juga mempertimbangkan kemasyhuran bank dan persentase bunga yang diberikan jenis tabungan tersebut dalam menentukan bank tempat menabung. Ternyata ada nih, cara memilih bank dengan keterjaminan simpanan dalam bank tersebut. Tahukah anda dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)?

LPS adalah lembaga independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (UU LPS) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2009. LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah bank dan turut aktif dalam menjaga stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya.

Simpanan yang dijamin LPS

1.   Simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.

2.   Simpanan nasabah Bank berdasarkan Prinsip Syariah yang dijamin meliputi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun