Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Inspirasi dari Tunda

9 Oktober 2016   19:52 Diperbarui: 9 Oktober 2016   20:12 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tunda yuk! Eits, itu bukan sebuah ajakan konotasi lho. Tetapi, itu adalah sebuah ajakan liburan ke Pulau Tunda. Ini merupakan salah satu pulau di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Mungkin sekarang pulau ini belum terlalu terkenal sebagai tempat wisata jadi aku juga baru pertama kali mendengar nama Pulau Tunda saat diajak berwisata ke pulau ini pada September 2016.

Perjalanan ke Pulau Tunda dimulai dari pelabuhan Karangantu menggunakan kapal (perahu motor kayu) yang memang dicarter khusus untuk trip ini. Perjalanan di kapal terbuka selama sekitar 2 jam ini merupakan salah satu kesempatan menikmati ombak, angin, dan keindahan laut. Saat hampir sampai Pulau Tunda, ada yang sudah menyambut kami dulu di tengah laut, yaitu lumba-lumba yang melompat sesekali ke atas untuk menyapa kami.

Dermaga Pulau Tunda pun menyambut kedatangan para wisatawan dengan hangat. Pulau ini diisi oleh penduduk setempat yang sangat ramah. Karena pulau ini belum terlalu terkenal sebagai tempat wisata, keaslian dan keindahan pulau ini masih terjaga.

            Open trip wisata Pulau Tunda ini memberikan kesempatan empat kali snorkelingdi empat tempat yang berbeda, yaitu dua kali pada siang hari pertama, dan dua kali pada pagi hari kedua. Tentu saja, momen alam indah yang tidak terlewatkan di setiap wisata alam adalah menikmati keindahan matahari terbit dan matahari terbenam. Pada sore hari pertama, kami dibawa ke sebuah jembatan yang terkenal sebagai Jembatan Galau untuk menikmati keindahan matahari terbenam.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
           Sambil menunggu matahari terbenam perlahan-lahan, tentu tidak lupa berfoto-foto, mulai dari foto keindahan alam, selfie, sampai wefie dengan teman main hingga tour guide dan teman-teman dalam open trip yang baru saja kenal beberapa jam. Dua orang tour guide dalam wisata ini adalah pemuda Pulau Tunda. Salah satu dari mereka sempat menceritakan kisahnya memperkenalkan kampung halamannya menjadi tempat wisata.

            Karena terbatasnya fasilitas pendidikan formal di pulau ini, anak-anak akan mulai meninggalkan kampung halaman untuk menuntut ilmu ke pulau lain atau ke kota sejak SMA. Tour guide ini merupakan salah satunya. Saat ia bersekolah di kota, banyak yang menanyakan daerah asalnya. Saat ia menjawab, “Pulau Tunda”, hampir semua temannya tidak tahu pulau ini. Seiring dengan berjalannya waktu, ia membawa teman bermain ke kampung halaman untuk melihat keindahan Pulau Tunda. Awalnya, mereka ikut naik kapal umum bersama warga ke pulau ini. Selanjutnya, untuk penginapan, ada yang berkemah dan ada yang numpang di rumah warga setempat. Saat berkuliah, hal yang sama juga dialaminya. Teman-teman juga semakin banyak yang berkunjung, dan memuji keindahan Pulau Tunda.

Hal ini dilirik oleh kedua pemuda tersebut sebagai salah satu ajang memperkenalkan keindahan alam Pulau Tunda kepada masyarakat luar. Oleh karena itu, mereka menyusun rencana untuk mengadakan open trip dengan serangkaian kegiatan wisata alam di pulau ini. Kini, wisata Pulau Tunda sudah mulai berbuah, mulai dari wisatawan lokal, hingga asing.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
           Sambil memandang terbenamnya matahari, kisah ini mulai menginspirasi aku yang juga berasal dari sebuah pulau kecil di Indonesia. Aku mulai memikirkan kebanggaan daerahku yang dapat aku perkenalkan pada penduduk di luar pulau bahkan luar negeri. Kelak suatu hari, aku juga bisa mengangkat nama daerahku sebagai tempat wisata.

            Setelah menikmati keindahan senja Pulau Tunda, kami pulang ke tempat penginapan yang merupakan rumah warga setempat. Selanjutnya, kami disuguhi makan malam yang merupakan masakan ala rumah tangga. Karena ini merupakan sebuah open trip, malam itu pun menjadi momen untuk semakin kenal dengan teman-teman baru. Kemudian, kami beristirahat hingga keesokan harinya saat keindahan fajar Pulau Tunda sudah menunggu kunjungan kami. Setelah sarapan, perjalanan pun dilanjutkan dengan snorkeling ke dua tempat lagi.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Tempat snorkeling yang paling aku sukai adalah tempat ke-empat. Tempat ini terkenal dengan salah satu karang besarnya yang dijuluki sebagai karang donat. Karang bulat besar ini sudah terlihat jelas ada dalam air laut bening saat kami masih berada di kapal. Selain itu, keindahan karang dan ikan-ikan warna-warni di laut Indonesia semakin terkagumi saat snorkeling di sini. Tempat ini pun mengakhiri wisata bawah laut Pulau Tunda pertama kali ku yang penuh inspirasi.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Terima kasih atas cerita menginspirasikan dari tour guide wisata Pulau Tunda. Semoga cerita perjalanan ini menginspirasi pembaca untuk berwisata ke Pulau Tunda, dan juga berpartisipasi dalam memperkenalkan keindahan alam Indonesia kepada masyarakat luas. Semoga suatu hari nanti aku juga bisa membawa cerita inspirasi keindahan alam kampung halamanku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun