Mohon tunggu...
João Paulo Gonçalves
João Paulo Gonçalves Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM

Sedikit cerita, banyak petualangan! Saya Joao Paulo Goncalves, siap memulai petualangan baru. Mari berteman dan saling menginspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dari Jernih Menjadi Keruh: Dampak Sampah Terhadap Kualitas Air

21 September 2024   11:19 Diperbarui: 21 September 2024   11:39 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi Pemukiman Penduduk di Sepanjang Sungai Gadjawong. 9/9/2024, 13:28. Photo by, jpg

Gambar di atas menunjukan sebuah pemukiman di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya pemukiman di sekitar Sungai Gadjawong. Sungai Gadjawong adalah salah satu sungai terbesar di Yogyakarta yang aliran airnya sepanjang tahun. Sungai ini juga mempunyai potensi cukup besar untuk menimbulkan banjir, hal ini dikarenakan oleh semakin sempitnya daerah resapan air dibagian hulu sungai akibat padatnya kawasan pemukiman.

whatsapp-image-2024-09-09-at-15-46-38-d934599d-66ee3125ed641551ae0d1124.jpg
whatsapp-image-2024-09-09-at-15-46-38-d934599d-66ee3125ed641551ae0d1124.jpg

Kondisi sampah di sekitaran Sungai Gadjawong, 9/9/2024, 13:32. Photo by, jpg

Dampak Sampah Mempengaruhi Aspek Lingkungan dan Kesehatan

Selain itu, dapat di lihat pada gambar di atas bahwa terdapat begitu banyak sampah yang berserakan di pinggiran sungai, sampah-sampah tersebut merupakan hasil dari pembuangan sisa kotoran rumah tangga yang tidak lagi terpakai. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan  dan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya serta  kurang ketersediaan tempat sampah yang memadai. 

Sampah yang berserakan ini tidak hanya mencemari lingkungan namun dapat berdampak pada kesehatan masyarakat di sekitar sungai tersebut. Sampah yang berserakan tersebut dapat menjadi tempat perkembangbiakan berbagai vector (pembawa penyakit) seperti tikus, nyamuk dan lalat. Ini dapat menyebabkan penyakit diare, malaria DBD dan air yang kotor juga dapat mengiritasi kulit serta penyakit-penyakit lain berbasis air.

Semakin banyaknya jumlah limbah yang masuk ke badan air akan menyebabkan bertambahnya beban lingkungan untuk menampung atau menghilangkan limbah tersebut. Jika kemampuan lingkungan penerima limbah sudah terlampaui, maka akan mengakibatkan pencemaran dan terjadi akumulasi materi di lingkungan bersangkutan. 

Pada saat ini, masalah pembuangan sampah ke badan air dan penumpukan sampah di bantaran sungai telah menjadi isu yang sangat serius, karena selain mencemari lingkungan, mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga  merusak pemandangan dan keindahan tata kota karena Daerah Istimewa Yogjakarta merupakan salah satu kota wisata di Indonesia. Berdasarkan observasi saya, selain dibuang ke sungai, sampah juga banyak ditemukan di tempat-tempat lain. Seperti, di kawasan permukiman, kawasan komersial seperti; pasar, pertokoan, restoran, jalanan, taman , dan tempat-tempat hiburan terbuka lainnya.

Berikut terdapat beberapa resiko yang bisa terjadi akibat percemaran air yaitu; Sanitasi air yang buruk akan  memperburuk kondisi kesehatan air dan meningkatkan risiko penyebaran penyakit, polusi air sungai dan tinggi peluang untuk penyebaran penyakit berbasis air. Air yang kualitasnya buruk akan berdampak pada kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta kehidupan makhluk hidup lainnya.

Bagaimana cara untuk menanggulangi masalah ini?

Usaha dalam pengendalian pencemaran air sebenarnya bisa di mulai dari diri sendiri yakni dengan merubah perilaku atau kebiasaan buruk dalam hal membuang sampah tidak pada tempatnya. Cara lain untuk mengurangi terjadinya kontaminasi air adalah mengurangi jumlah timbunan sampah setiap hari, dan perlu kerja sama dengan pemerintah agar membuat komunitas yang memiliki ketrampilan untuk mendaur ulang sampah dan membagi ketrampilannya pada masyarakat agar dapat bersama-sama mendaur ulang untuk dipakai kembali sampah-sampah yang masih  layak pakai.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2023, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. 

Dimana berdasarkan peraturan tersebut pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup salah satunya adalah pengendalian pencemaran air. Sumber pencemar yang paling umum adalah berasal dari limbah rumah tangga dan limbah pertanian.

Pada prinsipnya ada 2 (dua) upaya untuk menanggulangi pencemaran, yaitu secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non-teknis melalui suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan manusia, industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. 

Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada penanganan limbah secara benar termasuk perlakuan manusia terhadap bahan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran terhadap lingkungan.

Bagaimana cara menanganinya?

Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan air di kalangan masyarakat, namun masih terdapat sejumlah individu yang terus menerus menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan barang-barang yang sudah tidak terpakai. 

Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih mendalam dan kerja sama antara berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini, termasuk peningkatan edukasi masyarakat mengenai pembuangan sampah pada tempatnya dan dampak dari hal tersebut terhadap lingkungan serta dapat mengancam kesehatan mereka sendiri, kemudian perlu ada kerja sama dengan pemerintah untuk peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah yang lebih efektif.

Kesimpulan

Kebiasaan membuang sampah pada sungai merupakan suatu kebiasaan buruk yang terlihat sangat jelas pada masyarakat yang tinggal di pinggiran Sungai Gadjawong di mana kebiasaan tersebut adalah faktor utama dari pencemaran air, kondisi seperti ini secara tidak langsung menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. 

Sumber sampah yang seringkali terlihat bertumpukan di pinggiran sungai kebanyakan merupakan sampah yang berasal dari sampah rumah tangga hal ini tidak hanya mencemari lingkungan, merusak pemandangan tata kota, namun juga  berdampak buruk pada kesehatan masyarakat.

Saran

  • Mengusulkan kepada pihak setempat untuk membuat tempat pembuangan sampah terutama pada daerah pemukiman dan di daerah pinggiran sungai.
  • Melakukan kampanye dan sosialisasi akan kesadaran tentang dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan masyarakat.
  • Mengusulkan kepada pemerintah tentang pentingnya infrastruktur dan kebijakan lingkungan.
  • Kegiatan sosialisasi tentang pengolahan limbah rumah tangga.
  • Peningkatan komunitas dalam masyarakat yang bergerak dalam penanganan sampah yang efektif.

Referensi

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Maudifah, A (2019). Buku Pengendalian Pencemaran Lingkungan. http://repository.stikes-kartrasa.ac.id/157/1/buku%20pengendalian%20pencemaran%20lingkungaan%20Copy.pdf. Diakses: Jumat, 20/09/2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun