Mohon tunggu...
Athiyyah NazhifahRamandha
Athiyyah NazhifahRamandha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional di Universitas Sriwijaya

Hobi saya mendengarkan musik, menonton film dan bermain basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Rusia-Ukraina: Memahami Akar Konflik Rusia-Ukraina dan Implikasinya bagi Keamanan Global

6 Desember 2024   18:32 Diperbarui: 6 Desember 2024   19:10 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Athiyyah Nazhifah R - 07041282227045 

Konflik antara Rusia dan Ukraina memiliki akar sejarah yang panjang dan kompleks, mencerminkan hubungan yang rumit antara kedua negara. Ukraina, yang pernah menjadi bagian integral dari Uni Soviet, meraih kemerdekaannya pada tahun 1991 setelah runtuhnya Uni Soviet. Periode ini menandai awal dari pencarian identitas nasional yang lebih kuat bagi Ukraina, yang sering kali bertentangan dengan pengaruh Rusia. Salah satu faktor utama dalam ketegangan ini adalah perbedaan pandangan mengenai identitas nasional dan orientasi geopolitik Ukraina. Sementara sebagian warga Ukraina mendukung integrasi dengan Eropa dan NATO, ada pula segmen yang lebih pro-Rusia, menciptakan perpecahan dalam masyarakat.

Sengketa wilayah juga menjadi sumber konflik yang signifikan, terutama terkait dengan status Krimea dan wilayah Donbas. Krimea, yang secara historis memiliki populasi mayoritas etnis Rusia, dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014 setelah referendum yang dianggap ilegal oleh banyak negara. Di sisi lain, wilayah Donbas di timur Ukraina telah menjadi medan perang antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia sejak 2014. Ketegangan ini semakin meningkat dengan invasi militer Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, yang memicu reaksi internasional dan memperburuk situasi keamanan di kawasan tersebut. Konflik ini tidak hanya berdampak pada kedua negara tetapi juga menimbulkan implikasi luas bagi stabilitas keamanan global, mengingat keterlibatan berbagai kekuatan internasional dalam upaya untuk mendukung Ukraina dan menanggapi agresi Rusia.

Akar Permulaan Perang Rusia -- Ukraina 

Ukraina dan Rusia memiliki sejarah panjang yang saling terkait, dimulai dari Kievan Rus' pada abad ke-9, yang dianggap sebagai nenek moyang bagi kedua bangsa. Namun, seiring berjalannya waktu, identitas nasional Ukraina mulai berkembang terpisah dari Rusia. Setelah Ukraina meraih kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991, negara ini berusaha untuk memperkuat identitas nasionalnya yang unik, yang sering kali berbenturan dengan narasi Rusia yang menganggap Ukraina sebagai bagian integral dari dunia Slavia dan sejarah Rusia.

Dinamika Geopolitik 

Ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina mengalami eskalasi signifikan setelah Revolusi Euromaidan pada tahun 2014, yang menandai titik balik dalam hubungan kedua negara. Revolusi ini mencerminkan keinginan kuat rakyat Ukraina untuk lebih berorientasi ke Barat, khususnya mendekat ke Uni Eropa dan NATO. Hal ini bertentangan secara langsung dengan kepentingan strategis Rusia yang berupaya mempertahankan pengaruhnya di Ukraina sebagai bagian dari "sphere of influence"-nya di kawasan bekas Uni Soviet.

Dampak Revolusi Euromaidan sangat signifikan, dimulai dengan penggulingan presiden pro-Rusia Viktor Yanukovych, yang kemudian diikuti oleh pembentukan pemerintahan baru yang pro-Barat. Langkah ini diperkuat dengan penandatanganan perjanjian asosiasi antara Ukraina dan Uni Eropa, yang semakin menegaskan arah kebijakan luar negeri Ukraina. Reaksi Rusia terhadap perkembangan ini sangat keras, dimulai dengan aneksasi Krimea pada Maret 2014, yang diikuti oleh dukungan aktif terhadap kelompok separatis pro- Rusia di wilayah Donbas di Ukraina timur. Rusia juga menerapkan serangkaian sanksi ekonomi terhadap Ukraina sebagai bentuk tekanan lebih lanjut.

Vladimir Putin, sebagai pemimpin Rusia, secara konsisten menggunakan narasi nasionalis dan historis untuk membenarkan tindakan Rusia terhadap Ukraina. Putin menyatakan bahwa Ukraina dan Rusia pada dasarnya adalah satu bangsa, dan menganggap Ukraina sebagai bagian integral dari konsep "Russkiy Mir" atau Dunia Rusia. Lebih jauh lagi, Putin secara terbuka menolak legitimasi Ukraina sebagai negara merdeka, bahkan menganggap pembentukan Ukraina sebagai "kesalahan historis" yang terjadi pada era Soviet. Narasi ini memiliki implikasi yang luas, tidak hanya untuk memobilisasi dukungan domestik di Rusia, tetapi juga untuk mempertanyakan kedaulatan dan identitas nasional Ukraina, serta menjustifikasi intervensi Rusia di wilayah Ukraina.

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina memiliki dampak yang meluas terhadap keamanan regional di Eropa Timur. Hal ini terlihat dari peningkatan kehadiran militer NATO di negara-negara Baltik dan Polandia, sebagai respons terhadap agresivitas Rusia. Selain itu, terjadi penguatan kerjasama pertahanan antara Ukraina dengan negara-negara Barat, yang semakin memperumit dinamika keamanan di kawasan tersebut. Situasi ini juga mengakibatkan peningkatan ketegangan yang lebih luas antara Rusia dan negara-negara Barat, menciptakan atmosfer yang mengingatkan pada era Perang Dingin.

Secara keseluruhan, perbedaan orientasi geopolitik yang tajam antara Ukraina yang pro-Barat dan Rusia yang berusaha mempertahankan pengaruhnya, dikombinasikan dengan narasi nasionalis yang saling bertentangan, telah menciptakan ketegangan berkelanjutan antara kedua negara. Konflik ini tidak hanya mempengaruhi hubungan bilateral Rusia-Ukraina, tetapi juga berdampak signifikan terhadap stabilitas kawasan Eropa Timur dan dinamika hubungan internasional secara lebih luas. Situasi ini terus menjadi tantangan besar bagi diplomasi internasional dan keamanan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun