Tapi terlepas dari itu semua, tentunya mereka lebih mengetahui alasan dari apa yang telah mereka putuskan dan mereka sudah mempertimbangkan banyak hal. Kita do’akan, semoga mereka menjadi keluarga yang harmonis dan langgeng. Dan kita pun bisa menyusul mereka. Amin.
Melanjutkan tulisan saya yang sempat di-pause dulu di atas (lupa lagi? coba scroll lagi ke atas!), ternyata rencana dan target di usia berapa saya akan menikah, 99% sama dengan apa yang direkomendasikan oleh BKKBN. Benar-benar “Gue Banget!”.
Indonesia adalah negara besar, sumber daya alamnya melimpah. Negara ini harus diisi oleh orang-orang pribumi yang berkualitas dengan jumlah yang lebih banyak, agar bisa mengurus negara ini dengan lebih baik lagi. Siapa tahu, kita yang sedang membaca tulisan ini, atau mungkin teman-teman kita di luar sana akan melahirkan anak-anak yang unggul, yang kelak anak itu akan menjadi pemimpin adil di negeri ini, yang kelak akan menjadi seniman yang karyanya diakui dunia, yang kelak akan menjadi pengusaha sukses hingga bisa menaikkan kondisi ekonomi Indonesia, yang kelak akan menjadi atlet dengan medali emas yang selalu dibawa pulang ke tanah air setelah bertarung di laga internasional, yang kelak akan menjadi seorang ilmuwan yang bisa menemukan ramuan obat dari penyakit yang selama ini belum ditemukan penawarnya.
Generasi seperti itu tidak mungkin lahir, jika kita sebagai pemuda-pemudi yang hidup di masa kini tidak mempersiapkannya dengan sebaik mungkin.
Ternyata, menikah bukan sekedar jalinan cinta 2 insan yang berlainan jenis, menikah bukan sekedar menyatukan 2 keluarga, menikah juga tidak melulu sebagai jalan untuk menyalurkan kebutuhan biologis saja, tapi nilainya bisa lebih daripada itu.
Menikah adalah salah satu sumbangsih yang sangat besar bagi negara, namun jarang sekali ada yang menyadarinya.
Karena,
Keluarga adalah lingkungan terkecil dari suatu negara, keluarga adalah pondasi utama bagi bangsa ini.
Dan, sebaik-baiknya membangun keluarga adalah setelah memasuki Usia Ideal Nikah.
Facebook: Syarif Hidayatullah
Twitter: @syarif_me
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H