Kau lantas tiba-tiba teringat kembali dengan sosok lelaki yang mengenakan seragam sekolah yang sama denganmu yang menemuimu di rel kereta waktu itu. Yang dirimu tahu tentang cinta hanyalah satu-satunya bahwa cinta itu terjadi diantara laki-laki dan perempuan yang berlawanan jenis. Dalam urusan ini ternyata kamu masih sangat polos.
***
Kamu berlari menyusuri setiap koridor di sekolahmu. Menghapiri setiap kelas dan mencari sosok laki-laki itu. Sekembalimu tiba-tiba di sekolah dengan sikap aneh seperti itu tentu saja menghebohkan semua teman-teman yang mengenalimu. Setelah menelusuri setiap ruangan di sekolahmu, kamu kelelahan dan kembali kekelasmu istirahat. Perlakuan teman-temanmu masih tetap sama terhadapmu. Mereka masih tetap mengabaikanmu. Satu-satunya hal baik yang terjadi adalah mereka tak langi bersifat kasar terhadapmu.
Tiba-tiba saja sesosok orang yang sepertinya yang sedang kau cari-cari berlalu di koridor depan kelasmu. Kamu lantas berlari mengejarnya.
"Hei... Heii.. Kamuu. Tunggu. Berhenti." Katamu berteriak sambil mengejarnya.
Dia kemudian berhenti dan berbalik ke arahmu.
"Maukah kau membantuku? Kau harus jadi cinta pertamaku. Aku mohon. Pliss.!"Katamu tanpa merasa aneh sedikit sama sekali disaksikan puluhan pasang mata di koridor kelasmu.
"Hahahahaha..." Ia hanya menertawakanmu.
"Aku sungguh-sungguh. Aku harus segera mengakhiri permainan ini."
"Permainan apa? Memangnya kau taruhan dengan siapa? Â Memangnya kau pikir cinta itu permainan? Hah?" Katanya sambil terus berjalan kearahmu.
Kau menghidar dengan berjalan mundur menjauh darinya. Tetapi kemudian langkahmu terhenti. Kau tersandar pada tembok kelasmu ketika ia dengan gerekan cepat menahanmu dengan menolakkan tangan kanannya ke dingding dan mendekapkan bibirnya ke bibirimu. Dan... Kau tak tau perasaan macam apa yang tiba-tiba menghampirimu.