Mohon tunggu...
Zarna Fitri
Zarna Fitri Mohon Tunggu... Freelancer - Terus bermimpi

Hidup harus bermakna

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senandung Seragam Merah

6 Desember 2024   02:21 Diperbarui: 6 Desember 2024   02:27 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mengernyit, oleng. Tidak habis pikir dengan pola pikir masyarakat tersebut. Padahal sudah berapa banyak kemalingan yang terjadi di sana. Situasi gelap menjadi keuntungan bagi maling beraksi. Makanya aku berinisiatif berencana memperbaiki penerangan. Masyarakatnya sendiri juga yang datang meminta bantuan tapi kok malah dipakai untuk yang lain.

Jujur aku bingung. Ditambah setelah berita ini menyebar, teman-teman yang ikut dalam membantu proyek ini sebagian meminta lagi bantuannya agar diserahkan kepada daerah lain yang lebih membutuhkan. Belum lagi masyarakatnya memintaku untuk menambah bantuannya. Yang kemarin saja disalahgunakan, malah minta tambah. Kok ngelunjak, batinku.

Kuseruput kopi yang hari ini terasa lebih pahit dari biasanya. Kali ini kukenakan si merah kebanggaan. Berharap kali ini membawa keberuntungan. Please, jadikan akhir tahun kali ini indah ya, Tuhan, harapku.

Kukumpulkan lagi teman-temanku tapi dengan satu syarat, memakai warna merah. Tidak boleh hijau, ungu, ataupun warna lain. Harus merah biar menyala.

Kali ini proyeknya tidak terlalu besar, hanya membuatkan warung teh untuk salah seorang warga yang kemarin diolok-olok saat berjualan oleh oknum pejabat. Katanya sih becanda tapi menggunakan kata yang tidak sepantasnya diucapkan apalagi seorang pejabat. Harusnya memberikan contoh dan teladan yang baik. Bayangkan saja di saat hujan turun tapi warga tersebut dengan penuh keyakinan tetap menjajakan es tehnya tetapi saat berjualan malah dipermalukan. Timbullah inisiatifku dan teman-teman lainnya yang tergerak hatinya untuk membuatkan warung saja agar warga tersebut tidak harus kemana-mana lagi menjajakan es tehnya. Dengan adanya warung, bisa juga menjualkan produk lainnya yang tentunya semua sudah difasilitasi.

Seragam merah kali ini berfungsi sebagaimana mestinya. Desember yang indah di pengujung tahun ini.

Besoknya seragam merah ini kembali membawaku ke gedung tinggi ditenteng oknum pejabat tinggi yang viral dengan nama korupsi. Senandungku kembali dalam kegelapan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun