1 lembar daun kunyit. Bisa dikatakan hampir semua gulai di Pariaman menggunakan daun kunyit. Makanya ketika pindah ke ibukota, saya sedikit kebingungan karena rata-rata tukang sayur tidak ada menjual daun kunyit. Solusinya kalau tidak cari ke pasar atau tanam sendiri.
1 batang daun bawang
2 batang seledri
Cara Membuat
Pertama, panaskan minyak kemudian tumis bumbu halus sampai harum. Setelah harum, masukkan kapulaga, cengkeh, kayu manis. Masak sampai bumbu matang.
Kedua, masukkan daging. Masak sampai daging berubah warna.
Ketiga, masukkan air. Lalu masukkan cabai rawit hijau, daun kunyit, daun jeruk dan serai. Masak sampai daging empuk dan gulai baganya mengeluarkan minyak. Lalu masukkan kentang, irisan seledri dan daun bawang serta asam kandis.
Terakhir, koreksi rasa dengan menambahkan garam. Dijamin aroma dapur semriwing.
Dari resep di atas, hampir sama bukan dengan bumbu rendang? Bedanya ya itu tadi, penambahan daun bawang dan seledri serta daun pelengkap yang diiris halus. Kalau di pembuatan rendang, daun kunyit dan daun jeruk langsung dimasukkan saja tanpa diiris.
Biasanya kalau ibu saya membuat gulai baga ini, sebelum gulai matang, kita anak-anaknya akan sigap mengambil nasi terlebih dahulu. Tujuannya agar nasi sudah tidak terlalu panas saat disiram gulai baga yang pasti tentu saja panas karena baru matang.
Biasanya juga, ketika ibu saya membuat gulai baga ini di siang hari, sore sudah tidak ada karena sudah habis duluan. Nasipun juga bisa nambah berkali-kali. kita akan sering ke dapur untuk makan dan makan lagi.