Mohon tunggu...
Zarna Fitri
Zarna Fitri Mohon Tunggu... Freelancer - Terus bermimpi

Hidup harus bermakna

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langkah Kaki di Musim Kemarau

19 November 2024   16:04 Diperbarui: 19 November 2024   16:09 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iringan Kaki (Sumber Tribun Bali)

"Rinaldi!" mata Bu Siti mengitari sekeliling kelas tapi tak terlihat batang hidung Rinaldi.

"Tadi ada, Bu. Sepertinya lagi ke kamar mandi," Edo, teman sebangku Rinaldi memberikan penjelasan.

Bu Siti lanjut mengabsen murid yang lain .

Jam istirahat sudah hampir tiba. Artinya sudah hampir dua jam pelajaran Bu Siti mengajar. Namun Rinaldi belum balik.

Terdengar suara pintu kelas dibuka. Rinaldi nongol di balik pintu.

"Kamu baru mau ikut pelajaran?" tanya Bu Siti langsung menginterigasi Rinaldi.

"Kemana saja kamu dari tadi, Nak?" suara Bu Siti tertahan. Ya, semarah-marahnya Bu Siti tapi tetap beliau tidak bisa emosi atau marah menggebu-gebu.

"Ibu mau marahin saya juga?" tanya Rinaldi memelas, "di rumah tadi saya juga dimatahi ibu, apa ibu juga akan marah sama saya?"

Bu Siti menarik nafas panjang. "Ceritakan dari mana saja kamu sampai baru balik saat jam pelajaran akan berakhir?" Bu Siti berusaha mengatur emosinya.

"Tadi perut saya mules, Bu. Lalu saya plke kamar mandi tapi ternyata tidak ada air sama sekali. Saya sudah mencoba untuk meminjam toilet di ruang guru tapi sama tidak ada air juga. Perut saya sakit banget, Bu. Saya lalu lari pulang saja karena tidak tahan," cerita Rinaldi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun