2. Toko Jamu Warisan
Bopet jamu yang berada di Pasar Gondangdia ini didirikan oleh Ibu Dawimas atau yang lebih dikenal dengan Ibu Ayu. Ibu Ayu merupakan orang Yogyakarta yang merantau ke Jakarta. Berdiri sejak tahun 1960, Ibu Ayu langsung berjualan di tokonya. Meracik dan meramu sendiri jamu-jamu yang dijual dengan bahan asli dan berkualitas.
Sekarang Jamu Warisan diteruskan oleh Ibu Rini sebagai generasi kedua. Ada jamu beras kencur, jamu kunyit asem, dan lain-lain. Bisa juga pesan jamu sesuai keinginan. Tinggala katakan lagi sakit apa nanti akan dibuat racikan jamunya oleh Bu Rini. Bu Rini merupakan seorang herbalis yang sudah banyak mendapatkan ilmu dan sertifikat sesuai bidangnya.
Jamu ini akan bertahan dua hari di suhu ruang dan 7-10 hari di dalam kulkas. Kata Bu Rini, "jika ingin tahu jamu diracik dari rempah asli atau bukan, lihat saja tangan tukang jamunya. Jika asli, maka tangannya akan kuning karena setiap hari mengolah kunyit." Tapi benar lho, pas diminum benar-benar terasa sekali godokan rempahnya.
Oh iya, saat revitalisasi Pasar Gondangdia, Bu Rini menjadi salah satu panitia dan berpoto dengan Presiden Joko Widodo.
3. Toko Kopi Luwak
Toko kopi yang juga berada tepat di seberang Stasiun Gondangdia ini juga tak kalah legendaris. Dahulunya bernama Toko Burung Kenari karena pemiliknya sangat suka akan burung kenari.
Generasi pertamanya merupakan perantau langsung dari Cina daratan ke Jakarta tahun 1930. Berawal dari jualan kemudian beralih menjual kopi di tahun 1970.
Sekarang Toko Kopi Luwak dipegang oleh Koh Ilun atau Xu Yilun. Tapi karena pergolaka  politik, nama di identitasnya diubah menjadi Lunardi Valancie.