Detik-detik jam dinding itu seakan melaju
Memaksa ku memuntahkan tinta hitam itu
Ah,percuma,pena itu tetap saja membeku.
Mengheningkan waktu,
Seolah kertas putih itu memberontak bisu.
Apalah daya,
Aku dan di hitam itu sedang tak senada
Meski ku kuras otakku,si hitam itu masih tak membentuk kata.
Layangan imajinasi telah menembus tembok-tembok putih ini,
sekarang waktu telah jemu menungguku yang katanya bagaikan rumput layu,bahkan sapi pun enggan mendekat.
Lamat-lamat jari menguntai kalimat menyusuri lorong pikiran yang kosong tak bertuan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!