Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner ( 1957 ) sebagai berikut ” perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi itu diartiakan sebagai prinsip totalitas pada diri anak; bahwa dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagianya menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruan.
Spiker ( 1966 ) mengemukakan dua macam pengertian yang harus dihubungkan dengan perkembangkan, yakni :
1. Ortogenetik, yamg berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.
2. Filogenetik, yakni perkembangan dari asal-usul manusia sampai sekarang ini.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang tampak. Sementara pertumbuhan khusus dimaksudkan bagi pertumbuhan dalam ukuran badan dan fungsi fisik yang murni.
Pertumbuhan berarti proses perubahan yang berhubungan dengan kehidupan jasmaniah individu, sedangkan perkembangan merupakan proses perubahan yang berhubungan dengan hidup kejiwaan individu yang perubahan-perubahan tersebut biasanya melahirkan tingkah laku yang dapat diamati, walaupun tidak bisa diukur seperti yang terjadi pada perubahan jasmaniah.
arena itu, berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan akan berlanjut terus hingga manusia mengakhiri hayatnya, sedangkan pertumbuhan hanya terjadi sampai manusia mencapai kematangan fisik. Artinya, individu tidak akan bertambah tinggi atau besar jika batas pertumbuhan tubuhnya telah mencapai tingkat kematangan.
B. Jenis-jenis Perubahan
1. Perubahan ukuran
Termasuk di sini perubahan fisik dalam tinggi, berat, organ dalam dan sekelilingnya serta perubahan mental dalam memori, penalaran, persepsi, dan imajinasi kreatif.
2. Perubahan proporsi