Kementerian Pertanian, kandungan protein pada larva ini cukup tinggi, yaitu 44,26 persen denganÂ
kandungan lemak mencapai 29,65 persen. Nilai asam amino, asam lemak dan mineral yangÂ
terkandung di dalam larva juga tidak kalah dengan sumber-sumber protein lainnya, sehingga larvaÂ
BSF merupakan bahan baku ideal yang dapat digunakan sebagai pakan ternak.
Lalat ini mampu tumbuh dan berkembang biak dengan mudah dan cepat, memiliki tingkatÂ
efisiensi pakan yang tinggi serta dapat dipelihara pada media limbah organik. Produksi maggotÂ
sangat cepat, satu ekor lalat BSF dapat menghasilkan 500 maggot dalam sekali reproduksi. SelainÂ
itu, BSF juga bukan lalat hama atau vektor suatu penyakit. Dampak sampingan yangÂ
menguntungkan adalah larva BSF mampu mengurai sampah dan kotoran dengan baik, misalnyaÂ
mengurai sampah perkotaan hingga 68 persen, mengurai kotoran ayam hingga 50 persen, menguraiÂ
kotoran babi hingga 39 persen, mengurai kotoran ayam dan sapi hingga 25 persen, dan mampuÂ