Mohon tunggu...
Zhaki Ramadhan i
Zhaki Ramadhan i Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Februari dan Lukanya

18 Februari 2023   23:06 Diperbarui: 18 Februari 2023   23:11 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk diri yang masih dalam kubangan luka yang tercipta.

Untuk kisah yang singkat dengan balutan luka yang hebat.

Seolah membuat semuanya bersemat dan menjadikan ini semakin kuat.

Februari, kau belum kembali dan aku terus menanti.

Aku berdoa dalam hati. Semoga dalam waktu yang telah dijanjikan kau datang dengan segenap harapan.

Merangkulku yang tak pernah lelah menunggu.

Februari...

ia sudah pergi, dan kini selamanya aku sendiri.

Aku patah, tampa sempat membantah. 

Duniaku rapuh, bahkan hampir runtuh.

Aku lelah, tapi semesta belum mengizinkan tuk menyerah.

Ternyata memang baik ya menertawakan luka.

Membuatnya riang ditengah keramaian.

Walau setelah itu, tetap saja kita hanya akan menjadi semu, yang diiringi begitu banyaknya ragu yang merayu ditengah sendu.

Pada akhirnya. Aku adalah aku dan kamu tetaplah seorang yang selalu ku rindu dan ku tunggu. 

Kita asing.

Kita selesai. Kita usai, sebelum memulai.

Melangkah sendiri lagi di Februari ini.

Februari, dia kembali tapi hanya memberi luka lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun